Footnote

Kendari Surga Peredaran Narkoba

×

Kendari Surga Peredaran Narkoba

Sebarkan artikel ini

Membaca ulasan media media nasional terkait penggagalan pengiriman 89 kilogram sabu yang rencananya akan dikirim ke Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (18/4/2021) melalui Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menggunakan sebuah mobil pikap, tentu sangat mencengangkan sekaligus menyeramkan.

Betapa puluhan kilo gram sabu yang ditangkap tersebut akan dipasok ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Artinya  Kota Kendari yang merupakan kota kecil berpenduduk 300 ribu jiwa telah menjadi tujuan peredaran narkoba dalam skala besar. Dari angka itu pula kita akan mengetahui betapa para bandar narkoba cukup nyaman ‘bermain’ di kota ini. Kenapa bisa? Aparat kepolisian boleh mengklaim menangkap banyak pelaku narkoba, dari pengedar hingga pemilik narkoba dan mengirim mereka ke penjara, tetapi penangkapan tersebut tidak lantas membuat para bandar jera, selalu ada sel-sel baru yang lahir dari kegiatan haram ini.

“Setiap ada yang ditangkap, selalu ada pemain pengganti. Mereka merekrut generasi di usia yang muda,”ungkap sumber.

Lantasi siapa saja pelaku utama dari peredaran narkoba di kota ini? “Itu dia yang sulit untuk dilacak karena mereka terlalu licin dan hampir setiap lorong di kota kendari ini pasti ada pengedarnya,”tambahnya.

Angka 89 kilo gram adalah angka yang fantastis membunuh banyak generasi bangsa. Bagi para pelaku tentu itu adalah angka yang menggiyurkan karena akan memperoleh  pundi-pundi duit yang angkanya cukup besar. Jika di konversi angka perkilogramnya dari jumlah berat sabu maka pemilik sabu akan men 267 miliar. Fantastik bukan?

Kembali ke soal penangkapan yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) ini tentu suatu prestasi yang luar biasa mengingat licinnya permainan para Bandar narkoba memasok narkoba dengan berbagai cara. Pada penagkapan narkoba di Bone, petugas menemukan narkoba dalam muatan kotak kayu dan tujuh karung pakan ternak.

Memanfaatkan jasa pelabuhan adalah cara paling sering dilakukan pera pelaku narkoba, mengingat jasa pelabuhan tak seketat Bandar udara yang dilengkapi berbagai teknologi. Nah,  penangkapan pelaku di Bone ini berlangsung di depan pintu masuk Pelabuhan Bajoe. Awalnya sebuah pikap warna putih berplat nomor DP 8794 DE hendak memasuki pelabuhan. Akan tetapi, mobil tersebut dicegat oleh petugas BNN.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Kombes E. Zulpan

Menjelaskan jika  sabu tersebut berasal dari Parepare, Sulawesi Selatan.

“Narkoba tersebut hendak dipasok ke Kendari melalui jalur laut dan ada tujuh karung yang kami amankan dengan total 89 kilogram sabu tetapi sementara ini dalam pengembangan,” ungkapnya saat dikonfirmasi media nasional Kompas.

Dari penangkapan ini, satu terduga pelaku tewas dan satu lainnya diamankan. Satu terduga pelaku berinisial WO (26) tewas karena diduga hendak kabur.

Penangkapan yang berlangsung pada dini hari ini diiringi kejar-kejaran dan tembakan bak di film film. Warga mengaku mendengar lebih dari 20 kali tembakan.

Komplotan pengedar narkoba di Kendari memang cukup terorganisasi, dan telah melibat banyak anak di bawah umur.    Setiap bulannya, polisi berhasil menangkap  pelaku pengedar dari berbagai tingkatan umur.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *