Historia

Akhir Kejayaan Kebun Raya Soropia

×

Akhir Kejayaan Kebun Raya Soropia

Sebarkan artikel ini

Ini yang tersisa dari kejayaan Kebun Raya Soropia, nasibnya kini cukup miris karena tak terawat. Sama sekali tidak ada lagi aktifitas di sana. Saya bertemu dengan Pak Tatan, beliau adalah Warga Toli-toli, darinya saya mengetahui jika di era tahun 1980-an lokasi ini pernah menjadi favorit warga untuk berwisata. Satu kilometer dari gerbang ini kita akan menemukan air terjun yang indah. Dan di dalamnya ada taman anggrek, serta tersedia fasilitas villa, kolam renang dan  gazebo untuk bersantai.

Kebun raya ini di gagas oleh mendiang camat Soropia, Drs Alaeka. Beliau menjadi camat disana era 1985-an. “Saya ingat dulu diadakan Pekan Penghijauan Nasional (PPN) yang di buka oleh bapak Habibie dan kebetulan dipusatkan di Soropia khususnya di kebun raya ini,”cerita Sulkarnaen, anak mendiang Camat Alaeka.

“Kalo tanaman di kebun rayanya, seingat saya ibu saya yang datangkan berbagai macam jenis tanaman anggrek”tambahnya.

Sulkarnain masih mengingat dengan  jelas kala tempat ini di buka pertama kali. “Dulu nama tempat ini gunung Labaga, di sana  di atas puncak masih ada jalan aspalnya,”ungkapnya.

“Kalo ini pintu masuk ke kebun raya, sebelah kirinya dulu ada cek dam tempat saya dan teman teman mandi-mandi saat masih kecil,”katanya sembari tertawa lepas.

Dari puncak kebun raya kita juga bisa menikmati pemandangan laut soropia yang indah. foto: Joss

Kebun raya Soropia sendiri memiliki luas kawasan mencapai 30 hektar dengan latar hutan alam yang indah. Kawasan ini merupakan bagian dari kawasan taman hutan raya nipa-nipa yang memiliki luas keseluruhan 7400 hektar. Dari puncak kebun raya kita juga bisa menikmati pemandangan laut soropia yang indah. Kebun raya soropia sendiri merupakan terusan menuju arah kawasan kota lama. “Kalo kita jalan terus ke belakang kebun raya ini, maka kita akan tembus di kelurahan gunung jati, kendari,”kata Sulkarnain.

Beberapa saksi hidup menceritakan tentang fasilitas infrastruktur yang sempat terbangun di kebun raya soropia.

“Say sangat kenal lokasi ini, karena pernah ada proyek saya di dalam sana berupa proyek gazebo dan pendopo. Pendopo dibangun dekat villa, sedang gazebo dekat kolam renang. Hanya Saya lupami tahun berapa saya membangun,”kata Machfud, kontraktor.

Dibiarkan Terbengkalai

Runtuhnya kejayaan kebun raya soropia, seolah mengingatkan public akan banyaknya fasilitas pemerintah yang ‘dibiarkan’ rusak percuma tanpa ada upaya menjaga apalagi merawatnya. Padahal, jika dikelola dengan serius, bukan tidak mungkin akan memberikan tambahan pendapatan bagi daerah.

Terbengkalainya bangunan dan fasilitas tempat wisata menambah daftar panjang fasilitas milik pemerintah yang dibiarkan terbengkalai.

“Kita tau ada banyak fasilitas yang sudah di bangun, tapi disayangkan semua dibiarkan rusak percuma. Dana membangunnya sia-sia,”kata Sulkarnain.

Kisah kebun raya soropia tak ubahnya seperti pusat promosi dan informasi daerah (P2ID), tugu persatuan dll, dibangun dengan besar yang bersumber dari pajak rakyat, namun akhirnya dibiarkan “membangkai”

Terbengkalai dan lama tak terjamah manusia, membuat kebun raya soropia menjadi lokasi yang menyeramkan dan diyakini oleh warga, kini telah dihuni jin dan mahluk halus lainnya. “ Betul kalo villa sama kolam renang memang serammm… Soalnya saya sendiri alami. Banyak sekali kejadian penampakan mahluk halus di dalam. Luar biasalah,”cerita Machfud, sembari tersenyum. SK

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *