Pemilu 2024

“Saling Sindir” antara Anies dan Prabowo di Debat Capres: Seberapa Pentingkah Sprit Demi Kebenaran?

×

“Saling Sindir” antara Anies dan Prabowo di Debat Capres: Seberapa Pentingkah Sprit Demi Kebenaran?

Sebarkan artikel ini

Jakarta, suarakendari.com-Debat Capres pada hari Minggu lalu menghadirkan “saling sindir” tajam antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto bahwa beberapa pengamat berpendapat bahwa kebenaran diabaikan demi spirit dalam debat. Dalam sesi penyampaian visi dan misi, Anies menyerang Prabowo dengan mengatakan bahwa ia memiliki ratusan ribu hektar tanah sementara “setengah anggota TNI tidak memiliki rumah dinas”. Respon Prabowo adalah bahwa sindiran tanpa data.

Pada saat Anies mengkritik kinerja Kementerian Pertahanan yang saat ini dipimpin oleh Prabowo secara khusus menuntut Prabowo yang diklaim punya 340 ribu hektare tanah di seluruh Indonesia. Lalu, Anies menyerang lebih keras mengenai proyek Food Estate yang gagal dikoordinasi oleh Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo.

Namun, setelah diakhiri Anies, Prabowo memilih bukan menjawab langsungsemua tuduhan itu. Sebaliknya, ia menatap kamera dengan tegas dan berkata bahwa pertahanan yang kuat dengan idealisme yang tepat akan menjadi jalan yang tepat. Dalam pernyataannya, Prabowo juga menegaskan bahwa beberapa pihak mungkin hanya berbicara tanpa data dan tak serius membangun pertahanan.

Di sisi lain, Ganjar Prabowo merencanakan untuk menata ulang gelar pasukan militer dan menaruh Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur yang dia anggap akan menjadi pusat gravitasi baru. Rencana ini dirumuskan sebagai antisipasi pertarungan global antara Amerika dan China.

Namun, di balik sindir-menindir itu, seberapa penting kah spirit dalam kemenangan debat dibandingkan dengan kebenaran? Seiring berjalannya waktu, debat seringkali mengarah pada karakter ad hominem dan penghinaan oleh kandidat, terutama ketika kandidat kesulitan menjelaskan rencana kebijakan mereka tanpa mengambil langkah Mundur.

Apakah orang-orang akan mengambil keputusan yang tepat jika mereka didorong oleh semangat bukan fakta? Bukankah kebenaran harus menjadi dasar pengambilan keputusan yang bijaksana?

Dalam banyak hal, Debat Capres seharusnya adalah kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan kejelasan dari setiap kandidat mengenai rencana dan pendekatan mereka untuk menyelesaikan masalah. Dalam kenyataan yang seharusnya, debat menjadi ajang saling melempar jenis kritik yang sebaliknya membiarkan kebenaran terkubur di bawah gossip dan sindiran.

Jadi, tak peduli bagaimana spirit apa yang ada, kita harus mengingat bahwa kebenaran seharusnya selalu diungkapkan dalam setiap kesempatan, terutama ketika kita mempertimbangkan siapa yang akan memimpin bangsa ini ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *