AMERIKA, suarakendari.com-Kemunculan “tornado api” saat kebakaran hutan dan lahan di Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 10 Januari lalu sempat menggemparkan dunia maya.
James Urban, seorang pakar dari Worcester Polytechnic Institute mengatakan istilah “pusaran api” sebenarnya lebih tepat untuk menggambarkan fenomena ini, daripada “tornado api”.
Menurut ahli, pusaran api ini terbentuk ketika panas tinggi & angin turbulen — pergerakan udara yang tak beraturan — saling bertemu dan memicu pusaran udara.
Dalam sebuah wawancara dengan National Geographic, insinyur mekanik Jason Forthofer mengatakan bahwa inti api di dalam pusaran tersebut biasanya berdiameter sekitar 0,3 hingga 0,9 meter, dan tingginya bisa setara gedung 5 lantai.
Namun, pada kondisi ekstrem, lebar pusaran api dapat mencapai puluhan meter, dan tingginya melebihi gedung 100 lantai.
Menurutnya, pusaran api bisa bertahan selama satu jam atau lebih, dan hanya bisa dihentikan dengan memadamkan sumber kebakaran yang ada di bawahnya.
Ia menambahkan bahwa fenomena ini bukanlah hal langka, melainkan jarang dilaporkan karena biasanya muncul saat kebakaran hutan yang jarang terekam kamera.
( voaindonesia)