KENDARI, suarakendari.com – Siang nahas itu, jarum jam baru saja melewati pukul dua. Matahari yang terhalang awan Kota Kendari tiba-tiba dikejutkan dengan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi dari sebuah rumah di Jalan R. Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu. Kobaran api dengan cepat melahap bangunan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.
Laporan tentang kebakaran itu diterima petugas pemadam kebakaran Kota Kendari tepat pukul 14.21 WITA. Tanpa membuang waktu, dua unit armada pemadam, satu unit mobil rescue, dan satu unit ambulans bergegas menuju lokasi yang berjarak tak lebih dari dua kilometer dari markas komando. Tujuh menit kemudian, sirine meraung memecah kesunyian, menandakan petugas telah tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Namun, kepanikan dan kesedihan telah lebih dulu menyelimuti lokasi. Menurut penuturan saksi mata, seorang ibu, yang belakangan diketahui bernama Siska Amelia (23 tahun), berusaha menyelamatkan diri saat api berkobar. Tragisnya, dalam situasi genting itu, empat anaknya masih berada di dalam rumah.
Warga sekitar dengan sigap berusaha membantu. Dua anak berhasil ditarik keluar dari kobaran api yang semakin membesar. Namun, nasib malang menimpa dua balita lainnya. Zaki balita berusia 1 tahun, dan Najma yang baru menginjak usia 2 tahun, terjebak dalam amukan si jago merah. Upaya warga yang semakin terdesak kobaran api tak mampu menyelamatkan keduanya. Zaki dan Najma akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tubuh mereka hangus terbakar.
Tangis histeris pecah saat kedua jenazah bocah tak berdosa itu dievakuasi. Sementara itu, dua anak Siska lainnya, Sania (4 tahun) yang mengalami luka bakar, dan Najwa (2 tahun) yang juga terluka, segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kesedihan mendalam juga dirasakan Yoman, sang pemilik rumah. Pria berusia 51 tahun itu sedang berada di Unaaha saat musibah tragis ini terjadi. Ia harus menerima kenyataan pahit kehilangan dua cucu tercinta dalam sekejap. Selain kedua korban jiwa, di dalam rumah saat kejadian terdapat sembilan orang anggota keluarga lainnya, termasuk kakek korban, Rudiansyah (29 tahun), Risma Yanti (29 tahun), dan Zaki (1 tahun) yang turut menjadi korban meninggal dunia. Andi Gania (6 tahun), salah satu anak Siska, selamat dari kobaran api.
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pemicu tragedi ini. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai angka yang cukup besar, sekitar 250 juta rupiah.
Musibah ini sekali lagi menjadi pengingat akan bahaya kebakaran yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Kehilangan nyawa, terutama anak-anak yang tidak berdaya, meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi keluarga dan komunitas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan berat ini. Tragedi di Jalan R. Suprapto ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu waspada dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dari bahaya kebakaran. Ys