editorialHeadline

Hari Buruh: Janji Manis di Tengah Gelora Aksi

×

Hari Buruh: Janji Manis di Tengah Gelora Aksi

Sebarkan artikel ini
20250501 190920

JAKARTA, suarakendari.com-
Peringatan Hari Buruh Internasional, yang jatuh pada tanggal 1 Mei, tahun ini diwarnai pemandangan yang kontras di ibu kota. Di satu sisi, Presiden terpilih Prabowo Subianto hadir di tengah-tengah ribuan buruh yang berkumpul di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, untuk menyampaikan serangkaian janji yang selama ini menjadi aspirasi kaum pekerja. Janji-janji tersebut, yang oleh Prabowo disebut sebagai “hadiah kepada kaum buruh,” mencakup berbagai isu krusial, termasuk dukungan terhadap pengakuan Marsinah sebagai pahlawan nasional.

Kehadiran Prabowo di tengah perayaan May Day ini tentu menjadi angin segar bagi sebagian kalangan buruh yang menaruh harapan pada kepemimpinan mendatang. Janji-janji yang dilontarkan diharapkan dapat menjadi langkah awal perbaikan kesejahteraan dan perlindungan hak-hak pekerja di Indonesia.
Namun, di sisi lain Jakarta, tepatnya di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ribuan buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dan berbagai koalisi masyarakat sipil menggelar aksi unjuk rasa yang lebih kritis.

Mereka melakukan long march dan menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah. Poster-poster berisi aspirasi buruh dan bahkan beberapa ogoh-ogoh simbolik turut mewarnai aksi tersebut.
Aksi di depan Gedung DPR ini menjadi representasi suara buruh yang masih merasakan berbagai persoalan mendasar, mulai dari isu upah layak, jaminan sosial, hingga perlindungan terhadap hak-hak berorganisasi. Kontras antara janji-janji yang disampaikan di Monas dan gelora tuntutan di depan Gedung DPR menunjukkan dinamika kompleks dalam peringatan Hari Buruh kali ini.

Sayangnya, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR sempat diwarnai ketegangan yang berujung pada saling dorong antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian. Insiden ini menjadi catatan tersendiri dalam peringatan

Hari Buruh tahun ini, menyoroti betapa tingginya tensi dan harapan yang diemban oleh kaum buruh.
Peringatan Hari Buruh 2025 di Jakarta menjadi potret utuh dari perjuangan kaum pekerja di Indonesia. Di satu sisi, terdapat harapan baru dengan janji-janji yang dilontarkan oleh presiden terpilih. Di sisi lain, semangat perjuangan dan tuntutan akan hak-hak yang belum terpenuhi tetap membara, terwujud dalam aksi unjuk rasa yang penuh semangat, meski diwarnai sedikit gesekan.

Momentum Hari Buruh ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya memperhatikan dan memperjuangkan hak-hak serta kesejahteraan kaum buruh sebagai pilar penting pembangunan bangsa. **