SUARAKENDARI.COM-Di tengah gemuruh modernitas, Pulau Buton di Sulawesi Tenggara masih menyimpan hangat tradisi luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah Dhole-Dhole, sebuah ritual pengobatan tradisional untuk balita yang dipercaya telah ada sejak abad ke-13. Lebih dari sekadar penyembuhan, Dhole-Dhole adalah perwujudan kasih sayang keluarga dan kearifan lokal dalam menjaga kesehatan buah hati.
Suasana khidmat terasa begitu seorang bisha – sebutan untuk ahli pengobatan tradisional yang terampil – mulai memimpin jalannya ritual. Dengan gerakan lemah lembut dan penuh perhatian, sang bisha menggendong bayi yang akan menjalani pengobatan.
Sebuah alas dari daun pisang yang telah diolesi minyak kelapa alami telah disiapkan. Di atas hamparan hijau yang lembut itulah tubuh mungil bayi digulingkan perlahan. Gerakan memijat lembut mengiringi prosesi ini, seolah menyalurkan energi penyembuhan dan ketenangan.
Usai prosesi menggulingkan tubuh, bayi kemudian diangkat dan diletakkan di atas gunungan kecil yang memukau mata tersaji di hadapan. Bukan emas atau permata, melainkan aneka ragam makanan tradisional olahan yang kaya gizi. Ada bubur kacang hijau yang manis, pisang rebus yang lembut, ubi jalar yang kaya serat, dan berbagai pangan lokal lainnya. Sajian ini bukan sekadar hiasan, melainkan simbol harapan akan tumbuh kembang bayi yang sehat dan kuat.
Setelah ritual inti Dhole-Dhole usai, kehangatan keluarga semakin terasa dalam prosesi barasanji. Sanak saudara berkumpul mengelilingi sang bayi untuk melakukan pemotongan rambut pertama. Setiap helai rambut yang tergunting menjadi simbol pelepasan segala hal buruk dan harapan akan masa depan yang cerah bagi sang buah hati.
Tradisi Dhole-Dhole bukan sekadar rangkaian tindakan penyembuhan fisik. Lebih dari itu, ritual ini adalah ungkapan mendalam akan nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong, dan kepercayaan akan kearifan leluhur. Di dalamnya terkandung doa, harapan, dan kasih sayang yang tulus dari keluarga untuk kesehatan dan kebahagiaan sang penerus generasi. Hingga kini, Dhole-Dhole tetap lestari di Buton, menjadi pengingat akan kekayaan budaya yang patut dijaga dan diwariskan. Sk