Environment

Dampak Paparan Gelombang Panas Ekstrim Pada Manusia

×

Dampak Paparan Gelombang Panas Ekstrim Pada Manusia

Sebarkan artikel ini

Semenjak pekan lalu sebagian negara-negara Asia Selatan terdampak gelombang panas ( heatwave). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika( BMKG) di negara-negara seperti Myanmar, India,Banglades,Thailand dan Laos melaporkan suhu lebih dari 40 derajat celcius.Bangladesh bahkan pernah mencapai 50 derajat celcius.

Dalam siaran persnya BMKG Indonesia mencatat suhu maksimum harian rata2x 37,2 derajat celcius.Meskipun Indonesia tidak sampai terkena dampak gelombang panas, namun suhu diatas rata-rata ini mempengaruhi kesehatan terutama lansia dan anak-anak. Pekan ini Ikatan Dokter Anak Indonesia( IDAI) bahkan mengimbau orang tua agar memperhatikan asupan gizi anak- anak untuk menjaga stamina.

BMKG memperkirakan suhu panas masih akan berlangsung sampai bulan oktober. Gerak semua matahari yang terjadi setiap tahun menjadi salah satu penyebab naiknya suhu selain tutupan awan yang berkurang di beberapa wilayah Indonesia. Ini merupakan pertanda bahwa Indonesia akan menghadapi musim kemarau.

Sebagai negara yang terletak di kawasan khatulistiwa menjadikan Indonesia sebagai negara tropis. Namun intensitas sinar matahari yang cukup besar tak ayal membuat kita harus waspada.

Sinar matahari membawa radiasi UltraViolet ( UV) . Sinar UV adalah bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya tampak tapi lebih panjang dari sinar X.

Sinar UV terbagj 3 yaitu : 1. UV A, sinar ini sebagian besar mencapai bumi ( 90- 99%), 2.UV B, sinar ini diserap oleh ozon, uap air dan gas lain yang ada di atmosfer ( 10%), dan UV C yang tertahan pada lapisan ozon.

Dalam jurnal Science Advance DR. Barry Lomax dari University Of Nothingham menulis bahwa semua radiasi UV bila terpapar secara berlebih dapat merusak serat kolagen yang mempercepat penuaan kulit. UV A dan UV B dapat menghancurkan vitamin A di kulit dan menyebabkan kerusakan parah.
UV B yang sampai ke bumi menyebabkan kerusakan DNA secara langsung yang dicurigai menjadi penyebab peningkatan penderita kanker kulit sebagai efek dari penipisan lapisan ozon dan lubang ozon.

Bahaya sinar UV juga disinyalir sebagai penyebab kepunahan massal di dunia ( 250 juta tahun yang lalu) dimana lebih dari 80% makhluk hidup di laut dan di darat punah saat itu. Terdapat peran besar radiasi sinar UV B terhadap kepunahan tersebut, erupsi gunung api di masa lalu membuat lapisan ozon di atmosfer menipis dan membuat sinar UV B mudah menembus ke bumi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil butiran serbuk sari tumbuhan di Tibet.
DR Barry juga menulis bahwa tanaman merespon UV B dengan membuat dinding luar butiran serbuk sari dengan senyawa yang berfungsi seperti tabir surya sehingga melindungi sel yang rentan untuk kesuksesan reproduksi

Diketahui bahwa sinar UV B membawa manfaat bagi manusia misalnya berperan dalam pembentukan vitamin D pada sebagian besar vertebrata darat termasuk manusia. Namun, sinar UV juga memberi beberapa masalah kesehatan akibat paparan yang berlebih. Antara lain :
1. Kulit terbakar ( sunburn)
Dialami bila terpapar sinar UV dalam jangka waktu lama yang ditandai dengan kulit tampak kemerahan, terasa hangat dan nyeri ketika disentuh.penanganan dokter diperlukan untuk mencegah efek yang lebih parah.
2. Kerusakan mata
Menyebabkan penurunan kemampuan melihat warna, penglihatan kabur bahkan kebutaan permanen.
3. Kanker kulit
Bagian tubuh seperti wajah, leher dan tangan adalah yang paling sering terpapar yang jika berlebih menyebabkan kanker kulit terutama kanker karsinoma.

Lalu bagaimana cara melindungi kulit dari paparan sinar UV ? ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
1. Menggunakan tabir surya secara rutin.
Selalu gunakan tabir surya setidaknya 15 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan. Oleskan kembali tabir surya secara rutin setelah 1- 2 jam pemakaian untuk hasil yang maksimal. Jika berada dalam ruangan penggunaan tabir surya tetap dilakukan ini karena sinar UV masih bisa masuk melalui celah jendela atau ventilasi rumah.
2. Kenakan pakaian yang tertutup
Selalu kenakan pakaian tertutup seperti lengan panjang, celana panjang.

Naskah dan Foto: Rosmawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *