Jelajah

Perlukah Aklimatisasi Saat Pendakian?

×

Perlukah Aklimatisasi Saat Pendakian?

Sebarkan artikel ini

 

#BastEducation

Mendaki gunung menjadi pilihan kegiatan untuk menyegarkan kembali pikiran. Suasana yang sejuk dan tenang dapat membuat suasana lebih nyaman. Tapi, mendaki gunung juga butuh persiapan, seperti mengenal aklimatisasi. Dalam KBBI, aklimatisasi memiliki arti penyesuaian (diri) dengan iklim, lingkungan, kondisi, atau suasana baru. Di pendakian, aklimatisasi merupakan penyesuaian tubuh terhadap ketinggian.

Aklimatisasi dibutuhkan untuk menghindari diri dari mountain sickness yang bisa saja terjadi jika tubuh tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Proses aklimatisasi juga tergantung dari ketinggian gunung yang akan didaki dan kemampuan tubuh seseorang, ada yang cepat menyesuaikan diri dan ada yang membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Pusing dan sesak napas menjadi salah satu gejala mountain sickness yang terkadang tidak diperhatikan oleh pendaki. Oleh karena itu, dalam proses aklimatisasi disarankan untuk mendaki lebih tinggi, tetapi tidur dan istirahat di tempat yang lebih rendah.

Dikutip dari buku Expedition Climbing, untuk pendakian gunung diatas 5000 mdpl, proses aklimatisasi akan lebih cepat terjadi ketika seluruh tenaga dikerahkan saat pendakian dan pemulihan diri saat berada di ketinggian yang lebih rendah dari titik tertinggi yang sebelumnya dicapai, dikenal dengan “climb high, sleep low”. Itulah kenapa dalam pendakian puncak-puncak tertinggi di dunia dapat memakan waktu berbulan-bulan.

Para Bia.Awak punya pengalaman tentang aklimatisasi saat mendaki gunung? Silahkan share pengalaman dikolom komentar dibawah..

#Bia_AwakAdventure #Bia_AwakOutdoor
#Adventure #Hiking #Mountaineering #PendakiGunung #PendakiIndonesia #Bia_AwakAdventureServiceTeam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *