Kuliner

Menjajal Kelezatan Sate Pokea

×

Menjajal Kelezatan Sate Pokea

Sebarkan artikel ini


Pohara terkenal dengan kulinernya yang renyah. Sate pokea. Pokea adalah sejenis kerang bercangkang keras yang hidup di dasar sungai besar seperti sungai pohara. Sungai ini melintasi tiga kabupaten dan bermuara di teluk sampara. Tak ayal pohara di plesetkan orang orang dengan sebutan; “pokea harapan rakyat”, karena sebagian warganya menggantungkan hidup di usaha ini.

Untuk kesekian kali Saya kembali ke sana, menikmati daging renyah pokea berbalur saos kacang. Mereka membuatnya dengan sangat baik, bumbu kacang diulek dengan mesin tangan terampil yang air pelarutnya ditakar dengan angka ganjil agar menghasilkan kadar kekentalan minimal/ larutan bumbu yang tidak cair dan juga tidak kental. Tapi saya masih penasaran dengan cerita tentang sate buatan masa kini dan masa lalu yang jauh berbeda. Sate masa lalu daging pokeanya dibakar dengan bara api. Itulah cara membuat sate pokea asli. Sedang sekarang pokea digoreng sebelum diberi bumbu.

Saya mencoba mencari pokea di bakar bara api, tapi semua orang memastikan cara itu tak ada lagi, sebab, semua telah beralih dengan menggoreng pokea dan menusuknya dengan batang bambu. “Tidak ada lagi pokea yang dibakar, cara lama dianggap boros waktu, sekarang rata rata pokea digoreng, lebih cepat dan hemat,”kata irma.

Menjelang siang, saya menemui Irma, pemilik toko klontong pohara merdeka dan berbincang banyak hal terkait rahasia kuliner legendaris ini.
“Sebenarnya ini usaha milik orang tua saya, saya hanya meneruskan tradisi ini.
Jadi usaha sate pokea ini adalah usaha turun temurun.

(Sk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!