EnvironmentHumaniora

Menjaga Hutan, Mendulang Energi

×

Menjaga Hutan, Mendulang Energi

Sebarkan artikel ini

Pipa sepanjang 1,3 Km membentang dari puncak air terjun moramo, melewati pepohonan rimbun dan melintasi anak sungai. Pipa berdiameter 30 cm ini mengalirkan air dalam debit besar dan terhubung ke mesin turbin yang terletak di pinggir jalan setapak, sekitar 300 meter dari areal parkir terminal masuk area wisata air terjun moramo.

Mesin turbin inilah yang menghasilkan energi listrik dan oleh petugas turbin  kemudian menghubung aliran listrik ke rumah warga dan area terminal.  Keberadaan aliran listrik tenaga microhidro ini telah dimanfaatkan 31 kepala keluarga di lingkungan desa sumber sari kurang lebih dua tahun belakangan ini.

Seperti diketahui selama puluhan tahun kawasan sumber sari khususnya warga yang berdomisili di dekat obyek wisata air terjun tak menikmati listrik dan hanya mengandalkan lampu pelita. Namun sejak listrik mengalir, maka aktifitas di sekitar lokasi wisata pun mulai menggeliat. Sebagian warga, bahkan sudah bisa menjajakan dagangan hingga malam hari. Di lokasi tersebut, setidaknya ada puluhan lapak pedagang kaki lima yang menikmati aliran listrik serta rumah ibadah.

Atas inisiatif positif membangun pembangkit listrik tenaga microhidro, Kelompok Tani Hutan (KTH) Sumber Sari Moramo diganjar penghargaan pada Hari konservasi alam nasional (HKAN) 2021 dari kementrian KLHK tahun 2021 silam. Mereka memanfaatkan sumbet saya alam untuk kehidupan energi listrik berkelanjutan.

“Alhamdulillah kelompok tani hutan sumbersari atas nama Bapak Wadisun mendapat penghargaan pemegang izin pemanfaatan energi air sejak tahun 2018. Untuk penyediaan listrik 31 keluarga di sekitaran obyek wisata air terjun moramo,”kata Rasyid Sos, MSi, Wakil Bupati Konawe Selatan, bangga.

Ya, apa yang dilakukan kelompok tani hutan sumber sari merupakan buah komitmen dan kerjasama warga dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra menjaga kawasan hutan bersama-sama. Dan yang pasti memberi tambahan pengetahuan bagi warga sekitar, bahwa, betapa menjaga hutan akan memberi manfaat besar bagi kehidupan. Kawasan hutan bisa dimanfaatkan untuk memperoleh energi demi kemashalatan manusia.

Pembangkit listrik tenaga microhdro alam KTH Sumber Sari ini dihasilkan dari energi potensial air yang diubah menjadi energi mekanik oleh turbin dan energi tersebut yang selanjutnya diubah untuk menjadi energi listrik oleh generator dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan air.

Tentunya kita telah mengetahui sebagian besar permukaan bumi ini dipenuhi oleh air. Dan di Negara kita di Iindonesia ini air menjadi bagian dari kekayaan alam dan sebagai sumber mata pencaharian yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Air tentunya memiliki banyak manfaat atau kegunaan bagi kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuhan dan tentunya semua mahluk hidup yang ada di muka bumi ini. Akan tetapi, dari banyaknya air di muka bumi ini atau lebih khususnya di Indonesia kita harus sadar bahwa pemanfaatan sumber daya air harus kita lakukan dengan bijak.

Dari begitu banyaknya pemanfaatan sumber daya air, dimana dari kegiatan warga sumber sari, pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya air sebagai tenaga pembangkit listrik perlahan terbentuk.  Selain membantu masyarakat dalam kegiatan pada malam hari, adanya sumber energi baru dan terbarukan seperti PLTA tersebut juga meringankan perekonomian masyarakat khususnya dalam pemakaian bahan bakar minyak dikarenakan harga dari bahan bakar minyak mahal dan sulit dijangkau.

Selain memperoleh manfaat energi listrik, ekonomi warga juga terbantukan dari aktifitas kepariwisataan yang sejak lama  digarap di kawasan hutan moramo yang merupakan kawasan konservasi tanjung peropa.

Bli DN salah satu penggerak kepariwisataan desa mengaku adanya peningkatan  jumlah kunjungan wisatawan di air terjun moramo selama beberapa tahun belakangan. Hal ini tak lepas karena membaiknya sarana dan prasarana wisata di lokasi tersebut. “Lumayan fasilitas wisata sudah jauh lebih baik termasuk adanya penerang listrik di sekitar kawasan wisata,”ungkapnya.

Naskah dan Foto: Joss Hasrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *