Peristiwa

Meningkatkan Kemandirian Keluarga Miskin: Tantangan Pendamping Keluarga Harapan

×

Meningkatkan Kemandirian Keluarga Miskin: Tantangan Pendamping Keluarga Harapan

Sebarkan artikel ini

Bombana, suarakendari.com-Para petugas Pendamping Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Sulawesi Tenggara patut mendapat apresiasi atas kinerja mereka yang gigih melakukan pendataan terhadap warga kurang mampu yang membutuhkan bantuan PKH dalam pemantapan keterampilan keluarga. Hal ini diungkapkan Ir. Burhanuddin, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara saat pelaksanaan kegiatan pemantapan keterampilan keluarga di salah satu hotel di Bombana Sabtu (16/12/2023).

Ia menilai bahwa penurunan angka kemiskinan merupakan sebuah tujuan yang patut diupayakan, tetapi hal yang lebih penting adalah membebaskan keluarga miskin dari kemiskinannya sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah.

“Kemiskinan ekstrim merujuk pada keluarga yang hidupnya sama sekali bergantung pada bantuan pemerintah. Untuk itulah, sebagai pendamping keluarga harapan, petugas tidak hanya perlu membantu keluarga miskin untuk mengurangi ketergantungannya pada bantuan, melainkan juga membantu mereka untuk merdeka dari kemiskinan,”kata Burhanuddin.

Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut dia, para petugas PKH dapat menjalankan beberapa tindakan. Pertama, dengan mengenali kebutuhan dan potensi keluarga miskin. Dalam hal ini, setiap keluarga miskin harus diberikan pendampingan dan pembinaan secara individu sehingga bisa dikembangkan potensi yang dimilikinya.

Melalui pendampingan dan pembelajaran keterampilan, keluarga miskin dapat mendapatkan modal dasar untuk memulai usaha pribadi dan mencari sumber penghasilan sendiri.

Kedua, dengan menghadirkan pelatihan. Dalam pelatihan ini petugas PKH dapat mengajarkan keterampilan yang dapat membantu keluarga miskin mendapatkan penghasilan seperti cara membuka usaha kecil, kerja dari rumah, hingga penyusunan anggaran rumah tangga. Pelatihan ini akan membantu keluarga miskin menjadi terdidik dan mandiri dalam mengelola sumber dayanya atau modal kecil yang dimilikinya.

Ketiga, dengan membangun jaringan sosial. Para petugas PKH dapat bekerja sama dengan organisasi-organisasi lokal untuk membuat jaringan sosial yang dapat membantu keluarga kurang mampu. Para petugas juga bisa berperan sebagai pendorong agar keluarga miskin untuk bergabung dengan kelompok-kelompok sosial dan kegiatan yang membantu meningkatkan taraf hidup mereka.

Pendampingan keluarga harapan memang bukan pekerjaan yang mudah. Tugasnya yang kompleks dan bertanggung jawab besar membuat para petugas PKH perlu berinovasi untuk memberikan solusi jangka panjang bagi keluarga miskin. Kepedulian Burhanuddin atas kemandirian keluarga miskin hendaknya menjadi inspirasi bagi semua petugas PKH di seluruh Indonesia untuk terus berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrim dan melahirkan keluarga yang sejahtera. Sk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *