PeristiwaHeadline

Mengungkap Kedok “Siswa Siluman”: Pemuda Beratribut Pramuka Dalang Tawuran di Pusat MTQ Kendari

×

Mengungkap Kedok “Siswa Siluman”: Pemuda Beratribut Pramuka Dalang Tawuran di Pusat MTQ Kendari

Sebarkan artikel ini
20250516 172821

KENDARI, suarakendari.com– Suasana khidmat di sekitar arena Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kendari mendadak mencekam oleh pecahnya aksi tawuran antar siswa. Namun, di balik kericuhan tersebut, terkuak sebuah fakta mencengangkan: seorang pemuda misterius diduga kuat menjadi provokator utama. Beruntung, kesigapan para guru SMK 1 Kendari berhasil mengamankan sosok mencurigakan itu tak lama setelah insiden terjadi.

Saat diamankan, pemuda asal Kendari ini mengenakan seragam pramuka, layaknya seorang siswa. Kecurigaan semakin menguat tatkala salah seorang guru SMK 1 Kendari melakukan interogasi. Pengakuan pemuda tersebut bahwa dirinya bersekolah di sebuah SMA negeri di Ranomeeto, Konawe Selatan, ternyata hanyalah kebohongan belaka.

Pihak sekolah SMK 1 Kendari segera melakukan konfirmasi ke sekolah yang disebutkan. Hasilnya sungguh mengejutkan: nama pemuda tersebut tidak terdaftar dalam data siswa sekolah tersebut. Setelah diinterogasi lebih lanjut, fakta yang lebih mencengangkan terungkap. Pemuda yang menyamar sebagai siswa ini ternyata tidak pernah mengenyam pendidikan formal sama sekali.

Motif di balik aksinya yang nekat ini pun terkuak. Pemuda yang diduga memiliki latar belakang sebagai “preman” ini ternyata hanya ingin menciptakan kekacauan dan permusuhan antar sekolah. Tindakannya yang licik dan berbahaya ini tentu saja menimbulkan keresahan di kalangan siswa dan guru.

“Kami sangat terkejut dengan kejadian ini. Bagaimana bisa ada orang luar yang menyamar menjadi siswa dan memprovokasi anak-anak kami untuk tawuran?” ujar salah satu guru SMK 1 Kendari dengan nada prihatin. “Beruntung kami bisa segera bertindak dan mengamankan pelaku sebelum situasi menjadi lebih buruk.”

Kasus “siswa siluman” ini menjadi pelajaran berharga bagi pihak sekolah dan aparat keamanan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyusupan dan provokasi yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan, terutama di lingkungan pendidikan. Identitas lengkap pemuda tersebut dan proses hukum selanjutnya masih dalam penanganan pihak berwajib. YS