Environment

Komunitas Sarungga Garap Wisata Sungai

×

Komunitas Sarungga Garap Wisata Sungai

Sebarkan artikel ini
Kegiatan pemantauan dan pemetaan potensi wisata oleh komunitas sarungga peduli nipanipa. foto: Yoshasrul

Komunitas warga yang tergabung  dalam komunitas sarungga peduli sungai menggarap sungai menjadi area wisata. Aktifitas ini sebagai wujud kepedulian komunitas atas ekosistem sungai di wilayah Kelurahan kemaraya, Kota Kendari. Ansar salah satu penginisiatif dari komunitas sarungga menuturkan jika usaha membangun   kawasan wisata sungai menjadi bagian dari komitmen komunitas mendorong pelestarian sungai dan menciptakan lapangan usaha baru bagi warga sekitar.

Aksi yang dirintis  sejak 2019 ini sebagai usaha membangun kesadaran warga untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah rumah tangga ke sungai, menjadi praktik pengelolaan SDA berkelanjutan dan menciptakan ekonomi bagi masyarakat sekitar

Kegiatan pengawasan dikawasan sungai lahundape oleh komunitas sarungga. foto: Yoshasrul

“Usaha ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan debit air dan bagian dari menjaga kelestarian DAS Sarungga. Poin besar dari itu adalah upaya komunitas menyelamatkan teluk kendari dari sedimentasi dan darurat sampah,”kata Ansar.

Untuk itulah keterlibatan para pihak dalam kegiatan ini  sangat diharapkan, terutama  kelompok tani yang selama ini menggarap kawasan hutan tahura nipanipa. Sejauh ini sosialisasi sudah dilakukan para penggiat komunitas dengan mengundang berdiskusi warga sekitar dan pemangku kebijakan dalam hal ini Dinas Kehutanan khususnya UPTD pengelola tahura nipanipa.

Sungai lahundape memiliki luas kurang lebih 120 Haktaer  dan mengalir sepanjang 12 KM, yang merupakan salah satu sungai di kota kendari.  Sungai lahundape sendiri bersumber dari pegunungan nipa-nipa yang menjadi bagian dari kawasan Taman Hutan Rakyat Nipa-Nipa (Tahura Nipa nipa) kota kendari kemudian mengalir membelah wilayah administrasi Kelurahan Kemaraya dan bermuara ke teluk Kendari.

Berdasarkan penelitian, sungai lahundape terus mengalami penurunan kualitas akibat perambahan kawasan oleh oknum tidak bertanggung jawab,  perburuan liar  flora dan masalah sampah oleh aktifitas wisata yang tidak terkelola dengan baik.

Sungai lahundape sendiri merupakan rumah bagi ekosisem biotik maupun abiotik sungai; seperti ikan, burung serta penyedia oksigen bagi warga kota kendari. Tak hanya itu sungai lahundape juga menjadi penyedia air bersih bagi sebagian besar warga   yang berdomisili di sekitar kawasan pegunungan nipa-nipa.

Serta menjadi sumber penghasilan ekonomi bagi masyarakat pembudidaya ikan. Kerusakan ekosistem sungai tentu akan sangat berdampak serius bagi kelangsungan hisup ekosistem lingkungan  kawasan hutan dan sungai serta masyarakat sekitar kawasan.

“Untuk itu mari kita jaga dan terus lestarikan sungai lahundape,”ajak Ansar.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *