HeadlineEnvironmentKilas Dunia

Kisah Pilu di Rimba Beton: Ratapan Sang Induk Gajah untuk Anaknya yang Terenggut Truk

×

Kisah Pilu di Rimba Beton: Ratapan Sang Induk Gajah untuk Anaknya yang Terenggut Truk

Sebarkan artikel ini
20250513 161322

SUARAKENDARI.COM-Kawasan jalan raya yang seharusnya menjadi urat nadi peradaban, justru menjadi saksi bisu tragedi yang menyayat hati. Di KM 80 Jalan Raya Timur-Barat, jalur Gerik-Jeli, Perak, Malaysia, Minggu dini hari (11/5/2025), sekitar pukul 02.50 waktu setempat, sebuah truk tanpa ampun merenggut nyawa seekor anak gajah.

Namun, duka mendalam tak hanya dirasakan oleh alam, tetapi juga oleh sang induk yang dengan setia menemani jasad buah hatinya. Video yang beredar luas di jagat maya memperlihatkan pemandangan yang sungguh mengharukan.

Di bawah rembulan yang mungkin kala itu juga ikut berduka, seekor induk gajah berdiri tegak di sisi tubuh mungil anaknya yang terbujur kaku. Semalaman suntuk, tanpa beranjak sedikit pun, ia seolah meratapi takdir kejam yang telah memisahkan mereka.

Tatapan matanya yang kosong, sesekali sentuhan belalainya yang lembut pada tubuh sang anak, cukup menjadi bukti betapa kuatnya ikatan emosional yang terjalin di antara keduanya.

Peristiwa tragis ini terjadi di jalur minim penerangan, sebuah ironi di tengah gemerlap kemajuan. Kegelapan malam menjadi ancaman nyata bagi satwa liar yang malang, yang tanpa disadari harus berbagi ruang dengan kendaraan-kendaraan besar yang melaju kencang.

Kisah pilu ini dengan cepat menyentuh hati jutaan warganet. Ungkapan duka, rasa simpati, dan kecaman terhadap kelalaian yang menyebabkan kejadian ini membanjiri kolom komentar. Banyak yang menyoroti betapa pentingnya upaya mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar, terutama di kawasan-kawasan yang berbatasan langsung dengan habitat alami mereka.

Tragedi ini bukan sekadar berita tentang kecelakaan lalu lintas. Lebih dari itu, ini adalah pengingat yang menyentuh tentang betapa rapuhnya kehidupan, betapa dalamnya kasih sayang seorang ibu, bahkan di dunia hewan sekalipun.

Ratapan sang induk gajah di tengah sunyinya malam menjadi simbol duka alam, sebuah peringatan bagi kita semua untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap makhluk hidup lain yang berbagi planet ini dengan kita.

Semoga kisah ini tidak hanya berlalu sebagai viral sesaat, namun mampu menggerakkan hati dan tindakan nyata untuk melindungi mereka yang rentan. Sk