SUARAKENDARI.COM- Indonesia menunjukkan ambisi besar untuk menjadi pemimpin global dalam pemanfaatan energi panas bumi pada tahun 2029. Saat ini, dengan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) nasional yang mencapai 2,68 Gigawatt (GW), Indonesia menduduki posisi kedua terbesar di dunia, hanya terpaut tipis dari Amerika Serikat yang memiliki kapasitas 3,6 GW.
Kabar baik ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi. Beliau mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki target untuk menambah kapasitas PLTP sebesar 1,1 GW dalam lima tahun mendatang.
“Dengan penambahan kapasitas yang signifikan ini, Indonesia berpeluang besar untuk menyalip Amerika Serikat dan menjadi yang terdepan di sektor energi panas bumi,” ujar Eniya Listiani Dewi dalam keterangan persnya di Kendari, Selasa (15/4/2025).
Lebih lanjut, Dirjen EBTKE menyoroti bahwa fokus Amerika Serikat yang kini lebih tertuju pada energi berbasis batu bara menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia. Langkah strategis ini sekaligus menegaskan komitmen kuat Republik Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan dan berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi karbon.
Ambisi Indonesia untuk menjadi pemimpin dunia dalam energi panas bumi bukan tanpa alasan. Negara ini memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, diperkirakan mencapai lebih dari 23 GW, yang tersebar di berbagai wilayah. Pemanfaatan potensi ini secara optimal tidak hanya akan memperkuat ketahanan energi nasional tetapi juga membuka peluang investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan target ini melalui berbagai kebijakan dan dukungan terhadap pengembangan proyek-proyek PLTP. Diharapkan, dengan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, Indonesia dapat segera mencapai tujuannya dan menjadi inspirasi bagi negara lain dalam transisi menuju energi bersih. SK