Kendari, suarakendari.com– Kendari, Sulawesi Tenggara dilanda kekhawatiran mengenai keamanan setelah terjadi kasus pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan satu korban tewas.
Kasus ini terjadi pada Minggu, (7/4/2024) atau tiga hari jelang lebaran Idul Fitri, di mana 4 orang pelaku belum teridentifikasi melakukan pencurian dan membunuh dengan sadis korban bernama Mirna, seorang ibu rumah tangga berusia 51 tahun asal Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe.
Selain itu, satu korban lainnya, Novi Damayanti, berhasil selamat dengan luka memar di pipi sebelah kiri. Kasus ini mencuri perhatian masyarakat dan memunculkan kekhawatiran mengenai keamanan di Kendari.
Kepolisian Resort Kota Kendari dilaporkan menerima laporan dari Kapolsek Poasia, mengenai kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan pada hari yang sama.
Menurut laporan, korban tewas bernama Mirna sedangkan korban lainnya, Novi Damayanti, berhasil selamat dengan luka memar di pipi sebelah kiri.
“Kasus ini terjadi ketika korban, Mirna bersama menantunya, Novi Damayanti, sedang dalam perjalanan dari Indogrosir menuju Pasar Sentral Kota menggunakan kendaraan R4 Honda Brio warna kuning. Saat melintasi Jalan Madusila, kendaraan tersebut didekati oleh 4 orang pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor Scoopy warna coklat. Pelaku menunjuk ban mobil korban seraya berkata “ban mobilmu kempes,”. Dan saat korban keluar dari mobil, mereka langsung mendekati korban dan langsung menutup kepala korban dengan sarung dan memasuki mobil,”ungkap Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko melalui Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi.
Lanjut Kapolres, kedua korban kemudian dipukul oleh para pelaku dan dirampas harta benda, termasuk cincin emas, kalung emas, anting emas, jam tangan, dan handphone merk vivo V20 SE warna biru putih. Setelah perampasan selesai, para pelaku melarikan diri.
Korban yang selamat, Novi Damayanti, berhasil melaporkan kejadian tersebut kepada warga yang kemudian membawa korban ke IGD RSUD Kota Kendari. Namun sayangnya, korban Mirna tidak tertolong dan meninggal dunia akibat luka 9 tusukan dibagian leher dan badan.
Kejadian tersebut tentu saja membuat masyarakat Kendari merasa khawatir dan prihatin terhadap keamanan kota. Apalagi, para pelaku belum bisa teridentifikasi sampai saat ini. Masyarakat, melalui media sosial, menyerukan kepada pihak keamanan untuk segera memproses kasus ini dan menangkap para pelaku, sehingga keamanan di Kendari dapat terjaga dengan baik.
“Ih ngerinya. Saya harapk kepolisian dapat bekerja secara maksimal untuk menuntaskan kasus ini secepat mungkin dan memberikan keamanan yang aman bagi masyarakat Kendari. Para pelaku juga harus segera ditabgjap dan diadili dengan tegas agar kejahatan semacam ini tidak terjadi lagi di masa depan,”harap Wati, ibu rumah tangga.