Humaniora

Ditlantas Polda Sultra Peduli Stunting

×

Ditlantas Polda Sultra Peduli Stunting

Sebarkan artikel ini

Kendari, suarakendari.com – Polda Sultra turut ambil bagian dalam upaya penurunan angka stunting, agar dapat mencapai target nasional.Survei Status Gizi Nasional atau SSGI menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Untuk itu Direktorat Lalu Lintas Polda Sultra membuat program inovasi yaitu Polantas Peduli Stunting guna Menindak lanjuti arahan Presiden, Kapolri & Kapolda Sultra agar Polri turut serta membantu pemerintah mendukung program penurunan angka stunting bagi balita dan ibu hamil.

Polda Sultra melalui Direktorat Lalu Lintas memberikan bantuan nutrisi dengan cara mendatangi balita atau ibu hamil yg membutuhkan asupan gizi yg cukup.

Direktur Lalu Lintas Polda Sultra Kombes Pol Rio Tangkari juga turut ambil bagian dalam penurunan angka stunting yaitu melalui Lounching Kegiatan Polantas peduli stunting.

“Saat ini, diharapkan bisa menjadi stimulan untuk stakeholder lain, agar turut bersama untuk menurunkan angka stunting sesuai arahan presiden, dimana di tahun 2024 menjadi 14 persen,” kata Kombes Pol Rio Tangkari, pada Jumat (10/2/2023).

Mantan Kapolres Baubau menambahkan program itu dibuat sebagai bentuk rasa kepedulian Polri hadir ditengah – tengah masyarakat, Polri hadir – Polri berbuat – Polri bermanfaat.

Pada kegiatan itu, Dirlantas Polda Sultra, Kombes Pol Rio Tangkari menyambangi kediaman Yunita Sulistyawati (14 Tahun) yang mengalami stunting serta memberikan bantuan kemanusiaan untuk Yunita dan keluarga, kemudian dilakukan layanan kesehatan kepada Yunita.

“Program itu akan terus berlanjut sehingga polri khususnya Direktorat Lalu Lintas Polda Sultra dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sulawesi tenggara,” ujar Rio.

Stunting merupakan kondisi ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata. Hal ini diakibatkan asupan gizi yang diberikan, dalam waktu yang panjang,tidak sesuai dengan kebutuhan. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes,hipertensi,hingga obesitas. Ys

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *