Environment

Butuh Sinergi Bersama Menjaga Kawasan Konservasi

×

Butuh Sinergi Bersama Menjaga Kawasan Konservasi

Sebarkan artikel ini

Sinergisitas masyarakat, lembaga pemerintah dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mutlak dibutuhkan dalam menjaga kelestarian alam di kawasan konservasi terutajma membangun pemahaman dan pengetahuan bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Konawe Selatan disela-sela pemberian bantuan pengembangan usaha ekonomi kreatif di tiga  desa di Kabupaten Konawe Selatan.

Wakil Bupati Konawe Selatan, Rasyid Sos, M.Si dalam kegiatan bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra. Dokumen foto: Prokompim Konsel

Salah satu sinergitas dimaksud mantan anggota DPRD Provinsi ini berupa kegiatan sosialisasi atau workshop terkait pemberian pemahaman bagi penduduk yang bermukim dekat kawasan konservasi yang berpengaruh besar terhadap Suaka Margasatwa. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai aturan konservasi hutan mesti menjadi perhatian utama.

“Masyarakat kita umumnya tidak paham satwa liar atau tumbuhan yang dilindungi dalam kawasan, selanjutnya dieksploitasi sumberdaya alam tersebut, dan akhirnya tersandung kasus hukum. Sehingga menghindari hal itu perlu adanya edukasi atau sosialisasi program tentang ini antara BKSDA dan Pemda Konsel,”tandasnya.

Salurkan Bantuan

Di kesempatan itu BKSDA Provinsi Sulawesi Tenggara langsung menyalurkan bantuan pengembangan usaha ekonomi kreatif di tiga  desa di Kabupaten Konawe Selatan. Desa yang mendapatkan bantuan usaha dari BKSDA Sultra ini yakni Desa Ampera dan Desa Batu Putih Kecamatan Kolono Timur (Koltim) serta Desa Labotaone Kecamatan Laonti.

Warga Desa yang menerima bantuan merupakan kelompok kemitraan konservasi yang tergabung dalam kelompok tani hutan (KTH) pemberdayaan masyarakat yang wilayah Desanya berbatasan dengan kawasan Suaka Margasatwa (SM) Tanjung Peropa dan SM Tj Amolengu

Bantuan diserahkan langsung Wakil Bupati Konsel Rasyid S.Sos M.Si di dampingi Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie SP M.Si dan Kasie Konservasi Wilayah II La Ode Kaida, Camat Koltim Hamsir SP M.AP serta disaksikan pimpinan OPD terkait dan unsur forkopimca. Kegiatan dipusatkan di Balai Desa Batu Putih Kecamatan Kolono Timur, Senin (6/12).

Peralatan yang disalurkan berupa set sepatu, kaos kaki, penutup wajah dan baju pelindung panen lebah, mesin pemeras madu (ekstraktor), mesin pemarut kelapa, mesin pengolah aren, pukat, pancing rawe, pemecah mente dan perkakas dapur.

Mewakili Pemerintah Daerah dan masyarakat penerima manfaat, Wabup Rasyid menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas bantuan tersebut yang dinilai sangat bermanfaat dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa, apalagi ditengah krisis pandemi covid-19 yang membuat perekonomian menjadi lesu, sehingga membutuhkan penanganan dan perhatian dari semua elemen bukan hanya semata urusan Pemerintahan Daerah.

“Terimakasih atas kepedulian BKSDA, bangga dari ratusan Desa se-Sultra yang masuk kawasan konservasi, desa kami salah satu yang jadi perhatian. Berharap sinergitas dibidang lain antar lembaga ini bisa terjalin dan berkesinambungan yang dapat menyentuh kebutuhan langsung masyarakat desa lainnya,” kata Wabup Rasyid.

Sementara Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie mengatakan bantuan usaha ekonomi ini adalah sebagai bentuk perhatian dan peran serta BKSDA dalam upaya pemberdayaan masyarakat yang ada di sekitar kawasan konservasi dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid-19.

Selain itu kata Ia, ini juga merupakan bentuk implementasi tugas dan fungsi instansinya dalam melaksanakan pemulihan ekosistem dan penataan kawasan serta pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar konservasi.”Untuk itu kami berharap pengembangan kerjasama dan kemitraan bidang konservasi sumber daya alam beserta ekosistemnya dapat dukungan penuh dari pemerintah Daerah setempat serta bisa saling berkolaborasi kedepannya,”tukasnya.

Dikesempatan itu, para Kepala Desa penerima manfaat melakukan penandatanganan pakta integritas untuk menjaga, merawat dan tidak menyewakan serta memperjualbelikan peralatan yang diberikan.

(Protokol dan Komunikasi Pimpinan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *