BAUBAU, suarakendari.com-Kota Baubau terus melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan dalam rangka mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota Layak Anak di Indonesia tahun 2024 ini. Bahkan, untuk mewujudkan rencana tersebut Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) mengundang semua elemen terkait dan pemateri dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Provinsi Sultra serta Bappeda Kota Baubau mengikuti kegiatan Advokasi kebijakan dan pendampingan pemenuhan hak anak pada lembaga pemerintah, media dan dunia usaha tahun 2024 Senin (7/5/2024) di Aula Palagimata.
Plh Sekda Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si yang mewakili Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si usai membuka kegiatan advokasi kebijakan dan pendampingan pemenuhan hak anak pada lembaga pemerintah, media dan dunia usaha kepada sejumlah media mengatakan, bahwa ujung dari kegiatan tersebut adalah Kota Baubau berhasil masuk sebagai Kota layak Anak di Indonesia.
Namun demikian, dibalik supaya Kota Baubau masuk Kota Layak Anak itu bagaimana harus dipersiapkan. Apalagi, sudah ada indikator, sudah ada instrumen, sudah ada klasternya sehingga harus dipersiapkan agar memenuhi syarat sebagai Kota Layak Anak.
”Dari sekarang kita sudah siapkan. “Kalau memang skala Kota ini besar bisa ada pilot projeknya. Bisa dimulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan lalu meningkat ke Kota. Tetapi kalau ditingkat Kota dirasa agak berat daan membutuhkan waktu lama, bisa kita mulai dari Kelurahan dulu\. Begitu masuk Kelurahan sudah kelihatan, tidak ada perundungan, tidak ada pembulian, hak-hak anak diberikan sepenuhnya,”ujarnya.
Ditambahkan, yang tak kalah pentingnya juga adalah kolaborasi seperti yang disampaikan Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si yaitu Bekerja Bersama. ”Karena ini adalah forum yang butuh komitmen dan konsistensi dari OPD lain untuk mendukung data karena OPD itu bertugas untuk menyiapkan data. Dinas Sosial apanya, Dinas Pendidikan apanya, ini kalau kita ikuti disini yang selalu jadi kendala. Menyuplai datanya itu kadang-kadang yang terlambat dan tidak sesuai. Nah forum ini seharusnya bisa menyelesaikan kendala-kendala itu,”ungkapnya.
La Ode Aswad berharap Dinas yang leading sektornya adalah Dinas Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak betul-betul memiliki komitmen yang kuat. Bukan hanya berharap piagam atau perhargaan seperti apa tetapi akhirnya akan mengarah kesana karena yang menguji ini punya tim dan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kadis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Baubau Abdul Rahman, S.Pd, M.Si optimis jika Kota Baubau dapat meraih Kota Layak Anak tahun 2024 ini dengan bantuan seluruh stakeholder yang masuk dalam Gugus Tugas Kota Layak Anak Baubau.
PPID UTAMA BAUBAU