Kultur

Tradisi Joget Wakatobi, Ajang Cari Jodoh

×

Tradisi Joget Wakatobi, Ajang Cari Jodoh

Sebarkan artikel ini

 

Saya melakukan perjalanan ke Wakatobi, salah satu negeri dengan corak kebudayaan masa silam  yang kaya. Perjalanan kali ini pastinya akan menambah pengalaman baru tentang seni gerak wakatobi yang terkenal, Joget Wakatobi.  Joget ini biasa dilakukan antara muda mudi yang ada di Wakatobi. Karena itu pula tradisi joget ini menjadi ajang pencarian jodoh para muda mudi.

Joget Wakatobi merupakan goyang berpasangan antara laki-laki dan perempuan, joget ini biasa dilakukan ketika acara pernikahan, sunatan, pelamaran, aqikah, pelulusan sekolah dan berbagai moment berharga bagi masyarakat Wakatobi. Joget wakatobi dilakukan dengan cara bergoyang mengikuti iringan musik, dan mengandalkan ketahanan fisik penarinya.

Meskipun joget ini sering disebut sebagai tradisi ajang pencarian jodoh, namun sebagian besar para orang tua juga melakukan joget ketika ada acara yang berlangsung. Selain untuk pencarian jodoh, tradisi joget juga dilakukan untuk bersenang-senang. Terlebih saat para pejabat negeri hadir, biasanya para muda mudi akan menantangnya melakukan joget bersama.

Bahkan, muda mudi biasanya yang menawarkan dan menjemput langsung sejumlah penjabat yang hadir untuk berjoget. Tidak ada alasan tepat bagi sebagian besar penjabat malam itu, yang sedang duduk santai setelah santap malam, melainkan ikut berjoget dan meramaikan suasana yang semakin ramai.

Semua nampak bersuka ria, menikmati joget khas wakatobi yang dilakukan saling berhadapan dan berpasangan satu sama lain. Tidak sulit untuk melakukan joget, cukup bergoyang ke depan dan belakang, mengikuti iringan musik.

Tradisi joget memang menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan untuk dilakukan, sejenak masalah atau beban pekerjaan dapat dilupakan, hati pun menjadi gembira.

Malam itu saya menyaksikan para pejabat menunjukkan kebolehannya dengan ikut berjoget bersama dengan warga.

Masyarakat setempat juga meyakini bahwa joget yang dilakukan secara turun-temurun itu sudah menjadi simbol kebahagiaan masyarakat setempat, karena hal itu dilakukan pada moment-moment tertentu. SK

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *