Qatar, suarakendari.com-Ini adalah turnamen Piala Dunia Lionel Messi, seluruhnya. Namun, pada hari Minggu, rekan superstarnya untuk Prancis, Kylian Mbappé, melakukan semua yang dia bisa untuk menyangkal pemain terhebat di generasinya gelar Piala Dunia pertamanya yang sulit dipahami.
Tetapi pada akhirnya, bahkan hattrick Mbappé, mungkin dalam pertandingan sepak bola paling dramatis dan mendebarkan dalam sejarah manusia, tidak dapat menggagalkan keajaiban Messi.
Messi mencetak sepasang gol di final yang akan dibahas dan dirayakan selama beberapa dekade, saat Argentina mengalahkan Prancis dalam adu penalti 4-2, setelah lebih banyak berakhir dengan seri 3-3 yang sulit dipercaya. Kemenangan itu memberi Argentina gelar Piala Dunia ketiga dalam sejarah gemilang negara gila sepak bola itu, dan yang pertama sejak 1986. Messi kini memiliki satu trofi yang tak bisa diraihnya—trofi terpenting dalam permainan populer dunia.
Argentina mendominasi awal final di Lusail, Quatar, dan memimpin 2-0 di babak pertama. Raungan suporter Argentina seolah meredam semua suara di stadion. Pada menit ke-23, Messi berdiri fokus, siap melakukan tendangan penalti dalam pertandingan tanpa gol yang mendominasi Argentina dengan kuat. Messi melangkah ke bola, berhenti untuk menjatuhkan kiper Prancis Hugo Lloris, dan menempatkannya di sisi kanan gawangnya, gol penalti keempatnya di Piala Dunia dalam lima percobaan. Tekanan tembakan penalti mencekik sebagian besar pemain. Sepanjang turnamen, momen-momen berat ini sepertinya membuat Messi lebih baik.
