Jakarta, suarakendari.com- Pertarungan politik di Indonesia tak pernah habis ceritanya. Kali ini, fokusnya adalah Jawa Tengah, provinsi dengan jumlah pemilih terbesar ketiga di Indonesia. Dua pasangan calon yang menarik perhatian adalah Ganjar Pranowo – Mahfud MD dan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang disokong oleh Presiden Joko Widodo. Kampanye politik Ganjar yang intens di provinsi ini menandakan bahwa pertarungan untuk merebut hati pemilih di Jawa Tengah memang sengit.
Namun, terlepas dari kampanye politiknya, Presiden Jokowi juga cukup aktif dalam menunjukkan peran politiknya di Jawa Tengah. Belakangan, ia melakukan kunjungan kerja ke provinsi ini untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan sosial. Namun, beberapa pengamat politik berteori bahwa kunjungan kerja Jokowi ke Jawa Tengah sebenarnya adalah upaya untuk memetakan dan memastikan suara di Pemilihan Presiden 2024. Mereka menuduh bahwa Jokowi melakukan “cawe-cawe” pada anaknya, Gibran Rakabuming Raka, dengan memastikan bahwa suara dari kandang banteng ini ada di tangan anaknya.
Tentunya, pendapat ini memicu perdebatan dan keraguan mengenai tujuan sesungguhnya dari kunjungan kerja Jokowi. Sementara itu, pengamat politik lain dari Universitas Diponegoro memperkirakan bahwa pasangan calon nomor urut dua dan tiga akan berbagi suara hampir rata di Jawa Tengah. Hal ini membuktikan betapa pentingnya merebut suara di provinsi dengan jumlah pemilih sebanyak 28,2 juta tersebut dalam memenangkan Pemilihan Presiden 2024.
Namun, Koordinator Staf Khusus Presiden membantah bahwa kunjungan kerja Jokowi ke Jawa Tengah dilakukan dengan tujuan politik. Menurutnya, rencana kunjungan kerja presiden telah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Sementara itu, masyarakat di Jawa Tengah tetap menantikan siapa yang akan memenangkan pemilihan ini dan bagaimana pengaruh dari kedua kubu tersebut di provinsi ini.
Kesimpulannya, pertarungan di “kandang banteng” Jawa Tengah dalam persiapan Pemilihan Presiden 2024 memang sangat sengit dan strategis. Intensnya kampanye politik yang dilakukan oleh kedua kubu di provinsi ini membuktikan betapa pentingnya merebut suara di provinsi dengan jumlah pemilih terbesar ketiga di Indonesia tersebut. Namun, apakah intensnya kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Jawa Tengah benar-benar hanya sekadar upaya untuk mempercepat pembangunan atau hanya mengikuti rencana kunjungan kerja presiden yang telah disiapkan sebelumnya? Semuanya masih menjadi pertanyaan besar, namun satu hal yang pasti, bahwa pemilih di Jawa Tengah harus bijak dan cerdas dalam memilih wakil rakyat yang mampu mensejahterakan dan memajukan negara ke depan. Sk
