Peristiwa

Personil Yonif 725/Wrg Diberangkatkan Ke Perbatasan Papua RI – PNG

×

Personil Yonif 725/Wrg Diberangkatkan Ke Perbatasan Papua RI – PNG

Sebarkan artikel ini

Kendari, suarakendari.com– Sebanyak 450 prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 725 Woroagi diberangkatkan ke papua . Mereka akan bertugas dalam operasi pengamanan perbatasan di wilayah Papua Republik Indonesia dengan Papua Nugini Sektor Selatan, selama sembilan bulan.

Pemberangkatan 450 prajurit TNI dari Yonif 725/Woroagi itu, digelar dalam sebuah upacara Pemberangkatan yang di gelar, di Pelabuhan Bungkutoko, Kecamatan Nambo, Kota Kendari , dan dilakukan oleh Komandan Korem 143/Hlo Kendari, Brigjen TNI Yufti Senjaya, pada Minggu (28/8/2022) siang.

Para prajurit itu diberangkatkan ke Papua menggunakan KRI Banjarmasin 592.

Komandan Korem 143 Haluoleo Kendari, Brigjen TNI Yufti Senjaya, mengatakan personil yang di berangkatkan itu, sudah punya kemampuan khusus. terdiri dari beberapa regu, ada yang bertugas di dataran rendah dan tinggi di Papua. Di sana mereka mobile. Berkeliling, tidak statis. Sudah ada cek poin penugasannya.

Danrem 143/Hlo, mengingatkan, kepada prajurit agar dalam pelaksanaan tugas pengamanan, selalu menjaga harmonisasi dengan warga setempat.

“Untuk merebut hati masyarakat. Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan jaga silaturahmi,” Tegas Danrem.

Dia menyampaikan selama ini pasukan dari Batalyon Infanteri tersebut telah mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan di wilayah Papua.

“Karena itulah salah satu tugas pokoknya sampai tugas selesai,” Ujar Yufti Senjaya

Lebih lanjut kata Danrem, mereka bertugas ke daerah operasi adalah suatu kehormatan. Prajurit diingatkan untuk selalu berbesar hati, karena tidak semua prajurit mendapatkan kesempatan seperti ini.

“Jangan sia-siakan kesempatan ini, satukan tekad untuk berhasil dalam melaksanakan tugas, niatkan pengabdian yang tulus untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya kembali.

Prajurit juga ditekankan, tetap menjaga soliditas dan moril satuan, melatih kemampuan bertempur prajurit sesuai dengan situasi dan kondisi daerah operasi. Selain itu prajurit diimbau untuk menghindari kegiatan yang bersifat rutinitas, yang dapat dipelajari oleh lawan.

“Jangan pernah lengah di daerah operasi,” Imbaunya. Ys

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!