Peristiwa

Perempuan Baubau Buktikan Kepekaan Pada Kondisi Sosial

×

Perempuan Baubau Buktikan Kepekaan Pada Kondisi Sosial

Sebarkan artikel ini

Baubau, suarakendari.com- Ilmu itu tak boleh berhenti di dinding-dinding ruang belajar, tapi harus diimplementasikan di ruang-ruang interaksi sosial ilmu harus di uji, ditantang dan diperdebatkan dan perempuan sangat paham hal ini.Kemampuannya berinteraksi dan mengorganisir diri tidak diragukan lagi. Terlebih ketika sampai pada diskusi tentang kondisi sosial disekitar perempuan akan menunjukkan kepedulian dan bergerak secara alami untuk merespon.

Ada kutipan dari salah seorang Bapak Bangsa, Mohammad Hatta, bahwa ilmu itu tidak hanya berguna untuk menemukan kebenaran, tetapi juga bermanfaat untuk memahami berbagai masalah daerah dan bangsa. Dan apa yang telah diinisiasi dan dikerjakan oleh seluruh Organisasi Wanita di Kota Baubau saat ini adalah implementasi dan perempuan dengan ilmu dan kepekaannya terhadap kondisi sosial yang ada, termasuk kepekaan dan kontribusi dalam menjawab tantangan Kota Baubau seperti Percepatan Penurunan Stunting Pengendalian Inflasi dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim.

Hal ini diungkapkan Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-95 dan HUT Dharma Wanita ke-24 di aula kantor Wali Kota Baubau Palagimata Sabtu (23/12/2023).

“Saya tadi membayangkan bagaimana kondisi seorang Ibu yang sudah berusia 95 tahun, tapi tidak perlu khawatir masih kaum Wanita yang berusia 24 tahun,” kelakar Dr Muh Rasman Manafi menganalogikan PHI ke-95 dan HUT Dharma Wanita ke-24.

Namun demikian menurut Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman, juga patut untuk mengingatkan diri bahwa sangatlah penting perempuan dan laki-laki melakukan refleksi bersama. Masih banyak stigma, kekerasan terhadap perempuan dan anak serta tingginya kasus perceraian dan anak berhadapan dengan hukum, menjadi sebuah penanda, bahwa isu ketahanan keluarga menjadi sebuah pekerjaan rumah yang membutuhkan perhatian lebih dan kerja sama dan semua. Perempuan dan laki-laki suami dan istri harus saling menghormati dan menghargai memahami tugas dan perannya masing-masing dan berusaha menyeimbangkannya dengan membangun komunikasi yang lebih efektif, tidak saling menyalahkan tapi terus saling menguatkan.

Mengapa? Karena ujung dari perjalanan bersama dan rumah tangga adalah bagaimana anak-anak mampu diantarkan menuju sukses dan tumbuh menjadi generasi yang tangguh secara fisik, mental, emosi dan spirituainya. Generasi yang mampu menjawab tantangan di 100 tahun Indonesia Merdeka nanti. Generasi Emas, yang akan mengantarkan Indonesia memanen Bonus Demografi atau Bencana Demografi. Dan ini bukanlah tugas yang mudah.

Dikatakan, sebagai kelompok masyarakat yang secara demografi Jumlah penduduknya tidak sedikit dan bersamaan dengan periode politik persiapan Pemilu 2024, perempuan tentu memiliki kesempatan bukan hanya untuk memilih, tetapi lebih dari itu, ikut menentukan nasib diri, keluarga dan bangsanya. Hal ini tentu saja akan menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan wawasan, kesadaran, dan sikap positif perempuan Indonesia tentang peran strategisnya Perempuan dan politik tidak dapat dipisahkan.Melalui politik, perempuan diharapkan mampu menghadapi berbagai hambatan, termasuk diskriminasi gender ketidaksetaraan, kekerasan, serta ketidakmampuan untu mengekspresikan gagasan dan aspirasi perempuan.

“Perempuan Bersuara menjadi sangat relevan dan penting untuk digelorakan dalam Peringatan Hari Ibu ke-95. Ini adalah panggilan untuk memberdayakan perempuan memberi kesempatan untuk berbicara tentang isu-isu yang penting bagi mereka, dan memastikan bahwa suara mereka didengar dan diberikan perhatian pantas serta menggemakan bahwa tidak seorangpun ditinggalkan. Ini juga merupakan langkah penting dalam mencapai kesetaraan gender dan inklusi sosial dimana perempuan, anak, lansia, penyandang disabilitas dan orang miskin menjadi kelompok yang selama ini termarginalkan, suaranya harus didengarkan dan kebutuhannya harus dipenuhi, sesuai dengan cita-cita global Sustainable Development Goal (SDG’s) yaitu: “no one left behind”.

Di penghujung acara, Pj Wali Kota bersama Ibu Ketua TP PKK Kota Baubau menyempatkan diri duet membawakan sebuah lagu dengan mesra dan disambut hadirin dengan meriah. Sk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *