Bangun NegeriEkonomi & Bisnis

Pemerintah Sebaiknya Mendorong Produksi Kelapa Dalam

×

Pemerintah Sebaiknya Mendorong Produksi Kelapa Dalam

Sebarkan artikel ini
Petani Kelapa. Foto: Joss

Kelangkaan minyak goreng berbahan kelapa sawit yang hampir dua bulan menghilang di pasaran seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara untuk kembali mendorong produksi minyak kelapa dalam. Mengingat bumi anoa selama ini menjadi sentra perkebunan kelapa dalam. Daerah seperti Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Bombana, Kolaka Utara, Buton merupakan daerah penghasil kopra sebagai bahan dasar minyak goreng atau cpo.

Di Konawe Kepulauan sebagai penghasil kelapa menjadi daerah yang sangat berpotensi  Bagi orang wawonii, tanah tidak hanya dipandang sebagai kumpulan gundukan tempat pepohonan dan tumbuh-tumbuhan lainnya tumbuh dalam sebuah kawasan. Tanah mengandung nilai yang sangat kompleks, meliputi ekonomi, nilai budaya, maupun nilai religi. Nilai ekonomi yakni hasil tanah memberi manfaat ekonomi bagi orang wawonii untuk memenuhi kebutuhan subsistensinya melalui berbagai model pengelolaan dan pemamfaatan lahan dan hasil-hasilnya, seperti berladang, menanam tanaman jangka panjang seperti kelapa, jambu mete, pala, cengkeh, kakao, lada dan berbagai jenis buah-buahan seperti, nangka, mangga, rambutan, langsat, pepaya dan pisang.

Firman, peneliti LSM Komnas Desa Sultra mengaku pernah mewawancarai sejumlah petani kelapa di wawonii. “Saya mendengar langsung dari bapak ini di munse, bahwa, dirinya punya lebih dari seribu pohon kelapa. Saya berandai-andai saja, kalo dalam satu pohon kelapa produktif menghasilkan antara 30-40 biji kelapa. Artinya jika dijumlahkan dengan jumlah pohon milik si bapak tadi, maka ada sekitar 30.000 sampai 40.000 biji kelapa yang dihasilkan dalam periode musim panen (per tiga bulan),”kata Firman.

Dari pohon sebanyak itu, lanjut Firman, petani bisa memproduksi kopra sekitar 100 kg lebih setiap hari. Itu baru satu orang. Pertanyaan berapa banyak orang wawonii yang punya pohon kelapa? Data Kabupaten Konawe Kepulauan terdiri dari 7 kecamatan, 7 kelurahan dan 89 desa dengan luas wilayah 867,58 km² dan jumlah penduduk sebesar 34.226 jiwa. Coba dihitung kalo dgn jumlah penduduk wawonii yang ada, dan seperempat dari jumlah itu memiliki pohon kelapa, berapa banyak kira-kira produksi kopra yang dihasilkan?

Kuantitas hasil panen buah kelapa yang umumnya dipengaruhi oleh varietas tanaman kelapa, teknik budidaya yang dilakukan, keadaan tanah dan iklim, keadaan air tanah, serangan hama dan penyakit serta umur tanaman. Kelapa jenis genjah dapat menghasilkan buah antara 9.000-11.000 butir/ha/tahun atau setara dengan 1,5-2 ton kopra. Sedangkan kelapa jenis dalam dapat menghasilkan buah sekitar 4.000-5.000 butir/ha/tahun atau setara dengan 1-1,25 ton kopra.

Nah, umumnya petani di pulau ini  juga memiliki tanaman selain tanaman kelapa, Ia juga punya beberapa pohon cengkeh dan pala yang di tanam dekat rumahnya. Dari kelapa dan hasil bumi lainnya ini, si bapak bisa menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi. Praktik pertanian yang sudah turun temurun berlangsung, hampir seluruh penghuni pulau ini.

Di Konawe Selatan, potensi pengenbangan kelapa dalam tengah dilakukan. Bahankannpemda setempat menggandeng investor untuk menanamkani nvestasi  kelapa dalam. Bupati Konawe Selatan H Surunuddin Dangga ST MM dan Wakilnya Rasyid S.Sos M.Si trlah pula.mrlakukan tanam perdana Bibit Kelapa dalam di lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT Kemilau Indah Cemerlang (KIC) di Desa Baito Kecamatan Baito, Rabu (23/2/2022) silam.

Tanam perdana bibit Kelapa dalam tersebut juga dihadiri oleh Dandim 1417 Kendari Kolonel Infanteri Windarto dan Kapolres Konsel AKBP Wisnu Wibowo dan Direktur PT KIC Vidyanka SH dilahan HGU seluas sekitar 1800 Hektar.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Surunuddin menegaskan komitmennya dalam mendukung investasi yang dilakukan oleh PT KIC. ” Tugas kami mendukung dan melindungi perusahaan seperti PT KIC yang komitmen dengan tujuan investasinya. Jadi hari ini kami hadir lengkap ada Wakil Bupati juga Dandim dan Kapolres. Itu untuk menunjukkan kepada rakyat dan pihak perusahaan bahwa investasi yang berjalan diatas komitmen adalah dalam dukungan Pemerintah,” tegas Bupati.

Bupati Surunuddin dikutip dari laman media prokompim konsel, menegaskan, sejak dilantik menjadi kepala daerah ia telah memiliki komitmen dalam memberikan segala pelayanan yang tidak rumit, namun dibalik itu Konsel 1 itu juga akan terus memantau komitmen dari pihak investor.

” Kami dengan terbuka menerima investasi yang tanpa butuh banyak waktu langsung aksi dilapangan. Mengapa itu penting, karena selain menunjukkan keseriusan perusahaan juga dengan sendirinya akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga Konsel,” jelas Bupati.

Bupati juga menyampaikan terima kasih atas komitmen PT KIC untuk tetap mengembangkan investasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan di Konawe Selatan walaupun menghadapi berbagai isu sosial dari masyarakat.

” Kebutuhan akan komoditi kelapa dalam diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan hal lainnya yang akan otomatis memicunya,” pungkas Bupati. SK

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *