• Home 1
  • Redaksi
Suarakendari.com
  • Home
  • Historia
  • Humaniora
  • Environment
  • Kultur
  • Tokoh
  • Other Brand
    • Jelajah
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Home
  • Historia
  • Humaniora
  • Environment
  • Kultur
  • Tokoh
  • Other Brand
    • Jelajah
    • Teknologi
No Result
View All Result
Suarakendari.com
No Result
View All Result
Home Humaniora

Mereka Hidup dari Hasil Teluk

Dua puluh tahun lalu pasokan kepiting di teluk kendari masih melimpah karena hutan mangrovenya masih bagus

redaksi by redaksi
29 Maret 2021
in Humaniora
0
0
SHARES
89
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
warga mencari hasil laut di teluk kendari. foto: Armin

Baharuddin (70 tahun) mengisap dalam dalam sebatang rokok, lalu dihempaskan jauh ke udara.  Matanya tak putus memandang setiap kendaraan yang lalulalang di kawasan baypass Kota Kendari. Ia seolah tak lagi peduli baju dan celananya yang masih basah oleh air laut. Begitu pun rambutnya yang sudah dipenuhi uban dibiarkan acak acakan.

Sepuluh menit sudah pria tua itu berdiri di sana menanti orang-orang yang sudi mampir membeli jualannya. Hari itu Ia menjajakan kepiting rajungan, kepiting bakau dan kepiting batu yang semuanya adalah hasil tangkapannya sendiri. Aneka jenis kepiting itu ditata seadanya, dibiarkan menumpuk  di atas gabus tua.

Menjual hasil laut memang menggiurkan, dan pastinya banyak peminat. Benar saja, tak butuh waktu lama beberapa kendaraan yang lewat mulai berhenti menanyakan harga. Jualan Baharuddin pun laris manis. Pria parubaya itu memang tak mematok harga mahal, setumpuk kepiting dijual cukup murah seharga 65 ribu rupiah saja. “Alhamdulillah,  biar murah asal jualan kepiting saya cepat laku,”kata Baharuddin.

Meski tergerus usia, namun warga Jalan Bunga Kana, Kelurahan watu watu, Kota Kendari  itu terbilang cukup setia dengan pekerjaannya sebagai pencari kepiting bakau, rajungan dan kepiting batu. Berpuluh tahun sudah Ia menjadikan laut di teluk kendari sebagai tempat mengais rezeki demi menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak anaknya.

Baharudin blak-blakan menyisihkan sebagain hasil penjualan kepiting untuk membeli rokok. “Saya ini memang perokok, jadi tidak salah salau sebagian uang saya pakai untuk membeli rokok,”katanya sembari tertawa lepas.

Kendati begitu, menyisihkan uang untuk biaya hidup keluarganya tetap menjadi  nomor satu. “Pastinya uang untuk hidupi keluarga tetap yang utama, kalau tidak bisa-bisa kita tidak makanmi,”katanya.

Bagi Baharuddin, keberadaan teluk kendari sangat membantu kehidupan ekonomi keluarganya. Laut ibarat rumah kedua baginya. Dalam sehari Ia dua kali melaut, saat subuh dan menjelang malam. Ia berburu kepiting di sela-sela hutan bakau dan menjaring rajungan di sisi selatan laut teluk kendari. “Di sebelah itu (menunjuk sisi selatan teluk) lautnya masih bagus, jadi di sana biasa rajungan berkumpul,”kata Baharuddin.

Tetapi kondisi teluk kendari saat ini, tentu berbeda dengan keadaan teluk dua puluh tahun lalu, dimana pasokan kepiting kala itu masih melimpah disebabkan hutan mangrovenya masih banyak dan kondisi air lautnya masih sehat. “Dulu banyak kepiting, mau berapa banyak juga bisa kita dapat, sepanjang kita masih kuat mencari. Tidak seperti sekarang kepitingnya sudah jauh berkurang,”ungkap Baharuddin.

Keberadaan teluk yang kini dipenuhi sedimentasi lumpur dan timbunan sampah plastic  telah ikut mempengaruhi keberadaan ekosistem laut di sana. “Tidak tau juga, tapi mungkin, karena terlalu banyak sampah plastic akhirnya kepitingnya  banyak yang pergi,”kata Baharuddin menduga.

Baharuddin nampaknya tak mau memusingkan keadaan teluk, pria itu tetap saja menjalani kehidupan seperti biasa  dan bergantung hidup dari kemurahan alam di teluk kendari. SK

RECENT NEWS

  • DPRD Sultra Setujui APBD Perubahan Tahun 2023
  • Warga Kendari Caddi Gerebek dan Bongkar Gubuk Komplotan Pembusur
  • Bantu Ribuan UMKM Kadin Sultra Raih Penghargaan
  • Anggota Polda Sultra Jalani Tes Urine Serentak

CATEGORIES

  • Bangun Negeri
  • Ekonomi & Bisnis
  • Environment
  • Footnote
  • Galery Foto
  • Historia
  • Hukum
  • Humaniora
  • Jelajah
  • Kilas Dunia
  • Kuliner
  • Kultur
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pariwisata
  • Peristiwa
  • Piala Dunia
  • Politik
  • Porprov XIV Sultra
  • Semarak Ramadhan
  • Seputar Islam
  • Tak Berkategori
  • Teknologi
  • Tips & Trik
  • Tokoh
  • Video Pedia
  • Video Viral
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Historia
  • Humaniora
  • Environment
  • Kultur
  • Tokoh
  • Other Brand
    • Jelajah
    • Teknologi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!