Kultur

Mengenal Ritual Budaya Gorana Oputa

×

Mengenal Ritual Budaya Gorana Oputa

Sebarkan artikel ini

Buton kaya akan kazanah budaya dan tradisi. Salah satunya  tradisi Gorana Oputa dalam rangka memyambut  peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Salallahu Alaihi Wasalam (SAW).

Dalam rituaal yang  diselenggarakan di kediaman sultan atau Kaogesana Lipu,  seorang pemimpin atau sultan biasanya akan memimpin doa demi mekinta keselamatan dan kesejahteraan seluruh rakyatnya.

“Tradisi Gorana Oputa sarat dengan nilai-nilai Budaya dan Religius yang patut dipertahankan.
Gorana Oputa merupakan pertanda dimulainya haroa Maludu (Maulid Nabi Besar Muhammad SAW) bagi masyarakat Baubau serta Buton pada umumnya.

Pada masa Kesultanan, tradisi tersebut dilaksanakan oleh Sara Ogena (Sultan dan Perangkat-perangkatnya) dengan melibatkan Sara Kidina (Perangkat Masjid Agung Keraton) sebagai pembaca Barasanji dan Do’a.

Pada malam Gorana Oputa orang-orang akan berdoa agar masyarakat dijauhkan dari marabahaya dan bencana serta diberikan kedamaian dan kesejahteraan. Nanti setelah malam Goranana Oputa ini masyarakat baru bisa melaksanakan haroa Maludu.

Di zaman moderen sudah banyak yang menganggap tradisi maludu sebagai perbuatan Bid’a. Namun pihaknya meyakini, tradisi ini mengandung banyak makna. Baik makna budaya maupun makna religius. Pasalnya, dalam ritual Maludu yang dibaca adalah Barasanji, dimana didalam Barasanji tersebut bercerita tentang kisah Nabi Besar Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam.

Dalam pelaksanaan ritual Maludu ini yang dibaca adalah Barasanji, dimana didalam Barasanji ini bercerita tentang kisah-kisah Nabi besar kita Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam. Dalam kisah hidup Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam ini banyak pelajaran yang dapat kita petik sebagai pedoman hidup umat Islam.

Warga berharap, agar tradisi Maludu dapat terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi dimasa yang akan datang. Pasalnya, selain menjaga budaya warisan leluhur, tradisi ini juga merupakan bentuk kecintaan serta mengagungkan Nabi Besar Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam sebagai suri Teladan bagi umat Islam. Selain itu, tradisi Maludu adalah merupakan salah satu kekayaan budaya masyarakat eks Kesultanan Buton pada umumnya.

Setiap tahun tradisi Gorana Oputa ini diselenggarakan di rumah jabatan Wali Kota Baubau. Penanggung jawab ritual Gorana Oputa tersebut adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau. Meski harus mengikuti protokol kesehatan, namun ritual Gorana Oputa ini tetap terlaksana dengan khusyuk dan penuh hikmad.

Penulis & Foto: Tim Dokumentasi Kominfo Baubau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *