Kultur

Mengenal Minuman Keras Lokal Asal Sulawesi Tenggara

×

Mengenal Minuman Keras Lokal Asal Sulawesi Tenggara

Sebarkan artikel ini
Minuman pongasi yang disimpan dalam wadah botol air kemasan. foto Fendi/FB

Maraknya penolakan legalisasi minuman keras (miras) di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo akhirnya mencabut dan membatalkan investasi minuman beralkohol di Indonesia.  Namun apakah konsumsi miras akan berhenti, nampaknya sulit, sebab minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari budaya  oleh sebagian  masyarakat di nusantara. Terbukti produksi miras lokal di setiap daerah di Indonesia kian tumbuh subur selama berpuluh tahun, salah satunya di Sulawesi Tenggara.

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Sulawesi Tenggara juga memiliki sejumlah minuma keras yang diproduksi secara local. Berikut nama-nama minum keras asal Sulawesi tenggara.

  1. Kameko, popular di Pulau Muna yang terbuat dari air pohon aren. Bagi orang muna dahulu, air aren yang manis digunakan untuk bahan pembuatan gula aren, namun oleh sebagian orang menyalahgunakan dengan membuat air enau menjadi alkohol yang tujuannya untuk dikonsumsi.
  2. Pongasi , adalah muniman keras yang dikonsumsi oleh suku Tolaki, salah satu suku terbesar di daratan Sulawesi tenggara. Pongasi terbuat dari air rendaman beras yang diberi ragi. Oleh orang-orang air beras ini kemudian diendapkan dengan cara disimpan selama berhari-hari agar menghasilkan kadar alkohol  yang dinginkan. Biasanya, untuk konsumsi sehari-hari, air beras ragi diendapkan selama 3-7 hari. Namun, untuk ada juga yang merendam selama bertahun atau berpuluh tahun. Ini kebiasaan yang berlaku oleh sebagian orang-orang tolaki terdahulu saat menjalan  ritual budaya. Minuman pongasi biasanya mulai ditanam saat anak  seorang pembesar lahir, dan baru akan dibuka saat anaknya sudah dewasa atau menjelang pernikahan. Air pongasi kemudian diminum bersama-sama untuk merayakan pesta pernikahan keluarga.   Proses membuatn pongasi sebenarnya memiliki kesamaan dengan proses  pembuatan kuliner tape yang juga berasal dari bahan beras diberi ragi atau singkong diberi ragi.
  3. Konau, adalah minuman yang bersumber dari buah enau. Minuman ini popular di daerah Kabupaten Bombana. Pohon pohon enau yang tumbuh subur di tanah Moronene Bombana semula dibuat untuk bahan gula aren.  Konau sendiri terbagi dua, air konau yang manis dan tidak memabukkan menjadi minuman menyehatkan. Dan kedua adalah konau yang sudah diberi campuran tertentu yang menghasilkan rasa pahit dan memabukkan.   Bagi warga local konau dikonsumsi saat hajatan atau pesta berlangsung.
  4. Ballo, nama minuman sebenarnya berasal dari wilayah Sulawesi selatan. Diperkenalkan oleh orang-orang pendatang asal Bugis Makassar terdahulu dan hingga kini menjadi minuman popular di daerah Kendari dan sekitarnya. Sama seperti Kameko dan Konau, air ballo yang manis sebenarnya adalah bahan untuk gula merah / gula aren.
  5. Arak Mata dibuat dari penyulingan air beras. Arak mata dikenal luas di daerah Wakatobi dan banyak dikonsumsi oleh para pelaku saat merayakan hajatan.  SK

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *