Jelajah

Menengok Pabrik Aspal Buton

×

Menengok Pabrik Aspal Buton

Sebarkan artikel ini

Dalam banyak literature, Aspal Buton (Asbuton) adalah aspal alam yang terkandung dalam deposit batuan yang terdapat di pulau Buton dan sekitarnya. Dengan jumlah deposit Asbuton yang mencapai 650 juta ton, menjadikan Indonesia sebagai negara  penghasil aspal alam terbesar di dunia. Kadar aspal yang terkandung dalam Asbuton bervariasi, antara 10-40%. Ini merupakan kadar aspal yang cukup besar dibandingkan dengan kadar aspal alam negara-negara lain seperti Amerika  (12-15%) dan Prancis (6-10%).

Namun, dengan potensi SDA yang begitu besarnya, Indonesia masih belum bisa untuk mencukupi kebutuhan aspal dalam negeri. Ini disebabkan karena Asbuton, sebagai bahan baku pembuatan konstruksi  jalan, masih belum banyak digunakan. Dari segi mutu, Asbuton dirasa masih kalah bersaing dengan aspal minyak. Kadar aspal Asbuton yang bervariasi, mudah pecah, dan harganya yang lebih mahal menjadi alasan kenapa Asbuton menjadi jarang dipakai.

Asbuton sebenarnya memiliki kelebihan, yaitu titik lembeknya lebih tinggi dari aspal minyak dan  ketahanan Asbuton yang cukup tinggi terhadap panas, sehingga membuatnya tidak mudah meleleh. Melihat potensi yang ada, maka saat ini dilakukan berbagai penelitian yang bertujuan untuk bisa memaksimalkan penggunaan Asbuton di tanah air, khususnya penggunaan Asbuton sebagai bahan baku perkerasan jalan.

Seperti diketahui dukungan pemerintah atas aspal buton juga begitu besar. Pada awal tahun 2015 kabar menggembirakan pernah datang dari Presiden Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia yang  menginstruksikan kepada seluruh Kementerian terkait untuk menghentikan impor aspal minyak yang selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan aspal di dalam negeri.

Selanjutnya mulai tahun 2016, pasokan aspal dalam negeri akan digantikan dengan aspal Buton. Ini adalah untuk pertama kalinya seorang Presiden Republik Indonesia, setelah 70 tahun merdeka, menyatakan dukungannya terhadap pemakaian aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor secara terbuka. Meskipun kenyataannya harapan ini masih belum dapat terlaksana sampai saat ini, tetapi setidak-tidaknya peristiwa ini sudah merupakan suatu cikal bakal dari kebangkitan aspal Buton di era milenial ini yang perlu dicatat dalam sejarah aspal Buton.

Dan pada  tanggal 2 Mei 2019,  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menggelar rapat koordinasi “Percepatan Pengembangan dan Penggunaan Aspal Buton”. Ini menunjukkan komitmen pemerintah yang serius untuk mendukung aspal Buton guna menggantikan aspal minyak impor yang perlu ditindaklanjuti secara serius pula. SK

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *