Konsel, suarakendari-Ceceran darah memenuhi lantai saat polisi membuka paksa salah satu kamar kos di Desa Akuni, Kecamatan . Tinanggea, Kabupaten Konawe selatan (Konsel), Sabtu (17/12/2022).
Polisi yakin jika darah berasal dari sesosok pria yang terbaring di kasur dalam kondisi yang tak lagi bernyawa. Polisi tiba sekitar dua jam setelah pemilik rumah kontrakan Andi Risma melaporkan peristiwa.
Penemuan mayat bermula saat Andi Risma
masuk kedalam rumah kosnya dan hendak menuju ke kamar mandi. Saat melintas di depan salah satu kamar kos, mata Andi Risma terbelalak melihat darah mengalir dari bawah pintu kamar kos.
Andi Risma yang kaget kemudian memberitahu Risal, lalu mengajak suaminya itu ke lokasi penemuan aliran darah itu. Benar saja, setibanya, Risal melihat darah mengalir di bawah pintu kamar kos korban, seperti lspiran istrinya.
Saat itu juga Risal langsung berusaha membuka pintu kamar kos, namun dalam keadaan terkunci dari dalam, begitu pun saat Risal berusaha membuka jendela kamar namun tidak bisa terbuka. Tak patah arang Risal , menghubungi Hasrina karyawan Bank Bahteramas tempat korban bekerja.
Kemudian saksi Hasrina menyarankan kepada saksi Risal segera melaporkan kejadian ini ke kantor Polsek Tinanggea. Atas laporan ini petugas Polsek Tinanggea langsung mendatangi TKP dan melihat korban sudah dalam keadaan Meninggal Dunia (MD).
Dalam laporan polisi diketahui korban bernama Muhamad Amirul Aji. Pria kelahiran Unaha 1995 ini bekerja sebagai Karyawan Bank bahteramas, dan beralamat di Kelurahan Padaleu, kecamatan Kambu, kota Kendari.
“Di TKP ditemukan korban dalam posisi tengkurap dan berlumuran darah dan sudah meninggal Dunia, dan juga terdapat luka sayatan pada pergelangan kiri dan kanan korban,”kata polisi.
Polisi menyebut jika korban meninggal dunia akibat kehabisan darah dari sayatan benda tajam yang terdapat dipergelangan tangan kiri , kanan dan paha kanan serta di TKP ( tempat kejadian perkara ) terdapat pisau yg diduga milik korban.
Polisi masih menyelidiki motif tewasnya korban.
Jenasah korban sementara di rumah sakit bhayangkara kendari untuk otopsi. Sk
