Kultur

Kangkilo, Tradisi Sunatan untuk Anak di Muna

×

Kangkilo, Tradisi Sunatan untuk Anak di Muna

Sebarkan artikel ini

Bagi masyarakat Muna Tradisi Kangkilo atau prosesi sunatan  untuk anak telah menjadi tradisi turun temurun sejak lama. Kangkilo adalah salah satu tradisi tentang kehidupan manusia dari sejak lahir sampai kematian hubungannya dengan Budaya Muna yang  sejalan dengan ajaran umat Islam untuk berkhitan.

Sebagaimana khitanan atau sunatan, dalam melakukan Kangkilo ini,  alat alat yang biasanya disiapkan adalah pisau yang tajam, kelapa muda air kelapa / air jeruk nipis.,rotan/bamboo, sabut kelapa, dan semangkuk beras.

Sebelum acara sunatan, terdapat beberapa prosesi kangkilo, dimana, orang yang dikangkilo itu harus dimandikan terlebih dahulu, kemudian pada saat pelaksanaannya orang tersebut dipangku orang yang berjenis kelamin yang sama dan setelah selesai membaca shalawat Nabi Muhammad SAW. Dari itulah, proses sunatan  mulai dilakukan oleh petugas adat yang ditunjuk atau juga tenaga kesehatan.

Jauh dari Itu, Kangkilo dalam tradisi muna tidak hanya proses membuang bagian tubuh tetapi merupakan konsep untuk mensucikan diri lahir dan batin sesuai dengan agama Islam meliputi syahadat, istinja, wudhu, dan mandi wajib.

Mulai dari tata cara Istinja sampai tata cara sholat akan diajarkan dalam tahap ini. Jika jauh menggali tentang cara Kangkilo ini maka akan kita temui masyarakat Muna sudah diajarkan akhlak yang baik dan bagaimana bersikap terhadap alam dan lingkungannya sebagaiman tergambar dalam niat ketika hendak membuang hajat dalam tata cara istinja.

Dari Kangkilo ini, maka tidak hanya bermanfaat terhadap kebersihan lahiriyahnya orang yang dikangkilo saja, seperti menghindarkan penumpukan sisa air seni yang dapat mengakibatkan infeksi, ataupun akan mengakibatkan kulit kemaluan iritasi, tetapi Kangkilo ini juga mencakup kesucian batiniahnya yaitu membentuk sifat pemurah dan pemaaf, penyayang dan dapat menghargai sesama manusia bahkan alam sekitarnya.

Usai prosesi kangkilo, biasanya keluarga besar melakukan doa  bersama serta menyajikan makan bersama sebagai ungkapan rasa syukur. Demikian tentang tradisi kangkilo yang berlaku  di Muna. Sk

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *