Peristiwa

Duduk Lesehan, Wakil Bupati Konsel Serap Aspirasi Stafnya

×

Duduk Lesehan, Wakil Bupati Konsel Serap Aspirasi Stafnya

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel) Rasyid S.Sos M.Si punya cara sendiri dalam mendengar aspirasi dan keluh kesah para stafnya yang bekerja di Pemda Konsel. Kesederhanaan menjadi hal yang selalu ditekankan Konsel-2 ini.
Usai memimpin apel gabungan Wabup kemudian mengajak sejumlah pejabat administrator (eselon III) duduk bersama di panggung kehormatan halaman kantor Bupati Konsel (3/1).
“Saya ingin dengar langsung masukan pejabat eselon III bagaimana memotivasi diri dalam meningkatkan pelayanan publik dan terkait kedisiplinan pegawai. Bicara lepas saja jangan ada yang ditahan tahan,”ujar Wabup Rasyid, sebelumnya ia juga telah mendengarkan saran para pejabat eselon II dalam rapat pekan lalu
Tidak boleh ada perasaan sungkan dalam menyampaikan saran dan masukan.”Semua uneg-uneg yang menjadi hambatan dalam bekerja silahkan disampaikan dalam forum nonformal ini, kita sedang mencari formula terbaik untuk melakukan perubahan perilaku terkait kedisiplinan pegawai dan etos kerja aparatur,”tambahnya
Setelah dipersilahkan menyampaikan pendapat, para Sekretaris Dinas, Kepala Bagian dan Kepala Bidang satu persatu mengeluarkan saran masukannya.
Pembayaran Tambahan Pokok Penghasilan (TPP), penegakan reward dan punishment secara konsisten, pelibatan mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di instansi masing-masing mendominasi keseluruhan saran mereka. Juga sama yang diinginkan pejabat eselon II dikesempatan lain.
Menyikapi hal tersebut, Wabup Rasyid berjanji bakal memperjuangkan dan menindaklanjuti dengan melaporkannya terlebih dahulu ke Bupati Surunuddin Dangga.
“Kita tampung dulu sarannya, selaku bidang pengawasan akan jadi perhatian utama saya, tentu setelah menyampaikan ke Bupati. Namun Insya Allah semua kita jalankan demi mewujudkan good governance melalui peningkatan pelayanan publik untuk kemajuan daerah dan mendorong kesejahteraan aparatur dan masyarakat umum,”imbuhnya
Selain itu, optimalisasi sinergitas diseluruh tingkatan level aparatur yang melandasi terbentuknya Kepemimpinan kuat dan berjalan majunya suatu institusi jadi feedbacknya dengan melibatkan keseluruhan dalam kegiatan dinas masing-masing.
“Kepemimpinan yang kuat bukan yang otoriter dan pelit sama staf dan hanya melibatkan beberapa orang saja. Bangun kerjasama tim dan perilaku saling menghargai serta membayarkan hak orang bisa dikombinasikan dalam mendorong kedisiplinan dan kinerja, kita perlu pejabat punya jiwa seperti ini, sekaligus jadi atensi serius kami bersama Bupati,”tandasnya tegas dihadapan sekitar 70an pejabat eselon tersebut.
Naskah & Foto : Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *