Environment

ASPPUK, ALPEN dan Komunitas Teras Gelar Pelatihan Inovasi Usaha Pertanian Menggunakan Tankos

×

ASPPUK, ALPEN dan Komunitas Teras Gelar Pelatihan Inovasi Usaha Pertanian Menggunakan Tankos

Sebarkan artikel ini

Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK) bersama Aliansi Perempuan Sulawesi Tenggara (ALPEN) dibantu Komunitas Teras menghadirkan kegiatan “Pelatihan Inovasi Usaha Pertanian” menggunakan limbah tandan kosong kelapa sawit (Tankos).

Pelatihan tersebut dilaksanakan pada tanggal 19-25 September 2022 di Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dengan melibatkan 6 kelompok dampingan.

Program Officer ASPPUK Martina Rahmadani menjelaskan, pada hari pertama, peserta diperkenalkan dengan pengetahuan dasar tentang derajat keasaman (pH) tanah yang ideal bagi lahan pertanian. Setelah itu, peserta mempraktikkan secara langsung cara mengecek pH tanah menggunakan pH meter.

Peserta juga diminta untuk mengetahuai kondisi pH tanah di pekarangan mereka, termasuk melakukan pemetaan tentang praktik baik yang telah dilakukan selama ini. Setelah itu, narasumber berbagi tentang intervensi yang dapat dilakukan untuk mengembalikan atau membuat pH tanah menjadi ideal untuk lahan pertanian.

Di hari kedua, peserta diajak untuk melihat potensi Tankos yang bisa digunakan sebagai media tanam dan pupuk organik bagi tanaman. Peserta juga diajarkan cara membuat pupuk organik dari berbagai media tanam, termasuk Tankos dan solid yang merupakan limbah dari rantai produksi minyak sawit.

“Pada hari terakhir, peserta menyusun kalender musim secara partisipatif. Namun sebelumnya, mereka dibekali dengan pengetahuan tentang sistem tanam yang berkelanjutan, sehingga menghasilkan produk sesuai yang diinginkan,” tuturnya.

Ia menambahkan pelatihan itu dibagi menjadi 2 termin. Masing-masing membutuhkan waktu 3 hari pertermin. Sementara jumlah peserta ada 50 orang dari 6 desa se Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Dengan adanya pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan baru dalam menerapkan Good Agriculture Practice limbah tandan kosong kelapa sawit, meningkatnya kualitas pertanian organic dan menciptakan bisnis yang ramah lingkungan.

“Paska pelatihan, peserta tetap didampingi oleh fasilitator desa hingga mampu mengembangkan nilai tambah produk tankos kelapa sawit menjadi produk turunan,”pungkasnya.
***#PerubahanIklim #ClimateChange
#BersamaUntukIklim
#SolusiIklim
#KitaUntukIklim
#PercayaPerubahanIklim
#DariKamiUntukKamu #DariLokalUntukNasional
#MulaiDariLokal #ASPPUK #Terkini #Indonesia #SelamatkanBumi #LestarikanLingkungan

Naskah dan.Foto: ASPPUK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *