Suara Kendari
  • Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Main Navigation
No Result
View All Result
Suara Kendari
  • Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Main Navigation
No Result
View All Result
Suara Kendari
No Result
View All Result
Home News Metro

Sejarahnya, Kota Lama adalah Pusat Kota Kendari, Lalu Kenapa Harus Digusur?

by Yos Hasrul
October 19, 2015
0 0
Warga kota lama saat berunjuk rasa di Gedung DPRD Sultra. foto: Yos

Warga kota lama saat berunjuk rasa di Gedung DPRD Sultra. foto: Yos

SUARAKENDARI.COM-Bagi warga kawasan kota lama adalah situs sejarah yang menjadi cikal bakal berkembangnya Kota Kendari, karena, dulu pernah menjadi pusat kota. Ungkapan warga ini terdengar saat menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Sultra, Senin, (19/10).

Warga menolak penggusuran rumah-rumah mereka untuk kepentingan pembangunan jembatan Bahteramas. Warga yang mayoritas beretnis tionghoa ini menilai penggusuran kawasan kota lama adalah upaya menghilangkan identitas kota yang merupakan cikal bakal Kota Kendari.

“Jadi, Kota Kendari berkembang menjadi seperti sekarang ini karena tak lepas dari keberadaan kota lama,”ujar seorang pendemo saat berorasi di halaman Gedung DPRD Sultra.

Di dampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kendari, 20-an orang, warga Kota Lama, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sultra ini mengaku akan tetap bertahan memperjuangkan hak-hak mereka. “Ini tanah kami, tempat kami hidup dan menetap, kami tidak akan pindah,”kata Warga.

Di kesempatan itu, sejumlah waga mengungkap, semasa muda Nur Alam kerap mendatangi Kota Lama, namun seolah lupa kacang akan kulitnya, saat naik singgasana menjadi gubernur Sultra Nur Alam justeru menggusur Kota Lama. “Pak Gubernur pasti tau sejarahnya, Kota Lama adalah Pusat Kota Kendari, Lalu Kenapa Harus Digusur?,”ujar Jefri, salah satu warga.

Warga sendiri tidak menolak adanya pembangunan program yang tengah dijalankan pemerintah, sepanjang pembangunan tidak merugikan masyarakat dan pemilik tanah. “Pembangunan untuk kepentingan umum boleh-boleh saja, asal tidak merugikan kepentingan orang lain atau masyarakat,”jelas Anselmus Masiku,
Direktur LBH Kendari saat mendampingi korban penggusuran di gedung dewan, Senin siang.

Namun dalam konteks pembangunan jembatan bahteramas yang dilakukana pemerintah provinsi Sultra, kata Anselmus, justeru banyak yang dilanggar, terutama pengabaian hak-hak masyarakat pemilik tanah, serta hak publik terkait keberadaan situs sejarah kota lama. “Ini yang harusnya ditinjau kembali
pemerintah,”katanya. SK

ShareTweetPin
Previous Post

Target Swasembada Daging, Sultra Kirim 60 Orang Belajar Beternak ke Australia

Next Post

Suwandi Andi: Soal Pembangunan, Jaman Kaimoeddin Lebih Kejam

Yos Hasrul

Yos Hasrul

Next Post

Suwandi Andi: Soal Pembangunan, Jaman Kaimoeddin Lebih Kejam

Aktifitas pemusnahan ladang ganja di Aceh Besar. foto: BNN

BNN Musnahkan 20 Ha Ladang Ganja di Aceh Besar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No Result
View All Result

© 2019 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In