• Home 1
  • Redaksi
Suarakendari.com
  • Home
  • Historia
  • Humaniora
  • Environment
  • Kultur
  • Tokoh
  • Other Brand
    • Jelajah
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Home
  • Historia
  • Humaniora
  • Environment
  • Kultur
  • Tokoh
  • Other Brand
    • Jelajah
    • Teknologi
No Result
View All Result
Suarakendari.com
No Result
View All Result
Home Kultur

Tradisi Haroa Menyambut Awal Ramadhan

redaksi by redaksi
4 April 2022
in Kultur
0
0
SHARES
160
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi Masyarakat Buton dan Muna di Sulawesi Tenggara memiliki tradisi menyambut bulan suci ramadhan yang diberi nama haroa. Masyarakat Muna menyebutnya Haroa Tembaha Wula.

Oleh dua rumpun etnis ini, sehari-hari haroa diartikan sebagai rangkaian acara baca doa dan pemanjatan rasa syukur pada Allah SWT. Doanya dipimpin seorang tetua pembaca doa yang disebut lebe.

Kegiatan Haroa digelar bisa karena menyambut perayaan besar Islam, semacam Maulid Nabi, datang dan berakhirnya ramadhan, dan nifsu sya’ban. Atau hajatan terkait pekerjaan, usaha, pendidikan, hasil panen, kematian, kelahiran, baru sembuh dari sakit, pindah rumah dlsb.

“Tidak itu saja, tradisi haroa juga memperkokoh hubungan kekeluargaan dan kekerabatan melalui tradisi budaya. Ini serupa tilikan David Schneider (1918-1995) yang mengurai hubungan-hubungan sosial emosional kekerabatan melalui simbol budaya,”tulis Erwin Usman, tokoh masyarakat Buton.

Pada momen haroa ini, disajikan aneka makanan dan kudapan tradisional. Kudapan tradisional ada onde-onde, wajik (waje), ubi goreng (ngkaowi-owi), cucur (cucuru), kue beras (baruasa), pisang goreng (sanggara), kue pasta (epu-epu), dan bolu.

Ada juga menu makanan nasi, telur dadar goreng, dan yang paling spesial: Manu nasu wolio (ayam masak khas wolio).

Penganan yang disebut terakhir, berupa ayam kampung yang dibakar dahulu, lalu dimasak dengan bumbu kelapa goreng, sereh, daun salam, ketumbar, bawang, kemiri, dan lada. Aromanya khas. Rasanya enak dan gurih. Bila disajikan ditaruh di dalam cangkir. Cangkir? Ya, cangkir teh atau kopi. Setiap orang akan dapat satu cangkir, berisi satu potongan ayam.

“Tradisi Haroa adalah momen paling dirindukan orang orang diperantauan seperti saya,”ungkap Erwin. **

 

Tags: suara islamsuara kendari

RECENT NEWS

  • Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Dispar Sultra Ambil Bagian di ASEAN Tourism Forum 2023
  • Bersama Forkopimda, Polda Sultra Gelar Nonton Bareng Wayang Kulit
  • Rumah dan Mobil Warga Pondambea Kadia Hangus Terbakar, Penyebabnya Masih Diselidiki Polisi
  • 2000 Orang Ikut Aksi Bersih Sampah Jelang HUT Kota Kendari

CATEGORIES

  • Bangun Negeri
  • Ekonomi & Bisnis
  • Environment
  • Footnote
  • Galery Foto
  • Historia
  • Hukum
  • Humaniora
  • Jelajah
  • Kilas Dunia
  • Kuliner
  • Kultur
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pariwisata
  • Peristiwa
  • Piala Dunia
  • Politik
  • Porprov XIV Sultra
  • Seputar Islam
  • Tak Berkategori
  • Teknologi
  • Tips & Trik
  • Tokoh
  • Video Pedia
  • Video Viral
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Historia
  • Humaniora
  • Environment
  • Kultur
  • Tokoh
  • Other Brand
    • Jelajah
    • Teknologi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist