Kultur

Tradisi Dole Dole Ditetapkan  sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

×

Tradisi Dole Dole Ditetapkan  sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Sebarkan artikel ini

Kementerian Budaya dan Ristek RI menetapkan warisan budaya takbenda Indonesia bertambah menjadi 289 karya budaya dari 28 provinsi.  Dari jumlah itu, Sulawesi Tenggara menjadi salah satu daerah dengan jumlah 11 warisan budaya takbenda yang ditetapkan . Salah satu warisan budaya asal Sulawesi Tenggara adalah Dole dole merupakanwarisan budaya adat istiadat masyarakat , ritus dan perayaan-perayaan masyarakat di kabupaten buton.

Tradisi dole dole yang masih lestasi di masyarakat Buton menjadi warisan budaya takbenda Indonesia. Dokumentasi foto Kabupaten Buton/FB

Budaya Dole-dole merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Buton atas lahirnya seorang anak. Prosesi dole-dole sendiri dilaksanakan dengan cara sang anak diletakkan di atas nyiru yang dialas dengan daun pisang yang diberi minyak kelapa. Selanjutnya anak tersebut digulingkan diatas daun pisang hingga seluruh badan anak tersebut berminyak.

Menurut sejarahnya, upacara dole-dole bermula dari jaman Sipanjonga (salah seorang dari Mia Patamiana ; pendiri kerajaan Buton). Perkawinan Sipanjonga denganSibaana (adik Simalui) melahirkan seorang putra yangdiberi nama Betoambari. Konon, sejak masa bayi,Betoambari selalu sakit-sakitan. Melihat kondisi ini,Sipanjonga kemudian menggelar upacara ritual pengobatan bagi anaknya. Alhasil, setelah upacara pengobatan selesai,Betoambari pun berangsur sembuh. Upacara inilah yangdisebut dole-dole. Dari pengalaman tersebut, Sipanjongamewasiatkan agar kelak anak cucunya yang masih berusia balita di dole-dole.Adanya wasiat dan khasiat yang dirasakan olehmasyarakat Buton setelah melaksankan tradisi dole-dole,sehingga menjadi kebiasaan secara turun temurun dandilestarikan hingga sekarang.

Tradisi dole-dole dilakukan bukan hanya bagi yang terkena sakit saja tetapi juga sebagaiupaya peningkatan dan pencegahan penyakit. Berdasarkankepercayaan setempat, dole-dole dapat memberikankekebalan dan pencegahan terhadap penyakit khususnya pada bayi dan balita. Diyakini pula bahwa, ketika penyakitmenyerang anak-anak, maka dole-dole adalah solusikesembuhannya karena pengobatan secara medis tidakmemberikan hasil yang diharapkan.Menilik material yang digunakan saat pelaksanaanupacara dole-dole, semuanya berasal dari hasil bumi dan hasil laut yang tidak mengandung unsur-unsur zat kimiayang dapat membahayakan masyarakat. Upaya inimerupakan cara tradisional suatu sistim pencegahan/pengobatan yang berlandaskan konsep bahwamanusia merupakan satu kesatuan dengan kultur yang dianut. Pendekatan seperti ini dapat melengkapi upaya promotif, preventif dan kuratif dari pelayanan kesehatansehingga terjadi sinergitas dalam pelayanan kesehatan..

Tradisi budaya dole dole masih tetap lestari  hingga kini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *