Peristiwa

Tiga Embung Milik Dinas Peternakan Konsel Mengering

×

Tiga Embung Milik Dinas Peternakan Konsel Mengering

Sebarkan artikel ini

Konsel, suarakendari.com-Musim kemarau panjang telah membuat banyak wilayah di Indonesia mengalami kekeringan. Dampak dari hal tersebut tak hanya berdampak pada tanaman pangan, tetapi juga pada sektor peternakan. Salah satu wilayah yang merasakan dampak tersebut adalah Dinas Peternakan Konawe Selatan. Terdapat tiga lokasi embung milik dinas peternakan setempat yang kini mengering akibat dari musim kemarau panjang yang berkepanjangan.

Selama ini Dinas Peternakan Konawe Selatan menyediakan air dari embung untuk memenuhi kebutuhan air minum ternak. Namun, kini akibat tidak adanya suplai air melalui saluran yang ada, embung tersebut tidak lagi bermanfaat, dan air untuk ternak mengalami kekurangan. “Coba dilihat air biasanya mengalir dari saluran ini, tapi sekarang sudah tidak ada air di sana,”kata Yusran petugas Dinas Peternakan Konawe Selatan.

Dampak dari musim kemarau panjang terhadap sektor peternakan tentu sangat besar. Kekurangan pasokan air dapat mengancam kesehatan sekitar 40 ekor ternak sapi milik dinas peternakan dan terancam mengurangi kualitas produksi ternak. Hal ini menjadi masalah  yang perlu segera beres karena dapat mengakibatkan kerugian dan kemungkinan besar bencana nasional.

Tentu saja, solusi harus segera ditemukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dinas Peternakan Konawe Selatan dan pihak terkait harus bekerja sama agar dapat menemukan cara mengatasi kekeringan ini. Salah satu tindakan yang harus diambil adalah dengan mencari sumber air alternatif yang memadai untuk memenuhi kebutuhan air ternak di daerah tersebut. “Sejauh ini Kami akan mencoba memanfaatkan air bawah tanah dengan membuat sumur bor, tapi masih terkendala keterbatasan anggaran,”ungkap Yusran.

Pemerintah  menyadari jika bencana seperti ini tidak bisa diremehkan, terutama bagi sektor peternakan. Kekeringan dapat berdampak pada kesehatan hewan, produksi ternak, dan keberlangsungan peternakan itu sendiri. Diperlukan tindakan yang cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran agar kerugian dapat diminimalkan dan segala bentuk bencana dapat dihindari. Sk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *