Hukum

Menguak Misteri Pembunuhan Berencana: Dendam Kesumat Anak Mantu pada Sang Mertua

×

Menguak Misteri Pembunuhan Berencana: Dendam Kesumat Anak Mantu pada Sang Mertua

Sebarkan artikel ini

KENDARI, suarakendari.com-Misteri pembunuhan bermotif begal di kota Kendari akhirnya terkuak setelah polisi menangkap salah satu pelaku di Kelurahan Poasia. Penyelidikan polisi mengendus adanya pembunuhan berencana yang diduga didalangi oleh anak mantu korban bernama Novi Damayanti.

Hasil penelusuran awak media menemukan adanya relasi yang kuat keterlibatan sang anak mantu pada peristiwa berdarah di bulan Ramadhan ini. Salah satu tetangga korban mengungkap bahwa pihak keluarga korban telah menaruh curiga sejak awal, dimana saat korban diajak oleh Novi Damayanti yang tak lain anak mantu korban untuk belanja di salah satu swalayan terbesar di Kota Kendari. Padahal korban tak memiliki uang akibat kondisi ekonomi yang pas-pasan. Ternyata, tidak lama setelah itu, korban ditemukan sudah tak bernyawa.

“Dari awal saya sudah curiga. Masalahnya korban tidak ada uang untuk belanja, baru dia (pelaku) tiba tiba datang jemput mertuanya dengan adik iparnya untuk pergi belanja, baru tidak biasanya begitu, untung iparnya dia tidak mau ikut, karena dia curiga tumben katanya ajak belanja, ihh hampirmi 2 orang dia bunuh,”kisah tetangga korban yang enggan disebut namanya.

Ya, aksi pembunuhan secara keji ini menarik perhatian masyarakat luas, dan menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Terlebih lagi, ketika motif dan fakta di balik pembunuhan terungkap, banyak orang yang merasa terkejut dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang kasus tersebut. Berbagai spekulasi dan rumor telah muncul sejak kasus ini pertama kali diumumkan.

Ada yang menduga jika kasus pembunuhan murni criminal jalanan yang umur terjadi di banyak tempat, dimana para pembegal biasa beraksi. Ada pula yang mengaitkan dengan kenakalan remaja yang kerap meniru kejadian di tempat lain. Termasuk pula spekulasi meningkatnya kejahatan akibat penyalahgunaan obat terlarang atau narkoba dimana pelakunya nekat berbuat kejahatan demi menguasai barang-barang korban.

Namun setelah bekerja keras melakukan penyelidikan dan melacak keberadaan pelaku tim gabungan dari Resmob Polda Sultra dan tim BUSER 77 Satreskrim Polresta Kendari akhirnya berhasil meringkus dua pelaku pembunuhan  bermotif  begal di Kota Kendari. Pelaku diamankan di wilayah Kelurahan Poasia, Kota Kendari, Selasa (16/4/2024), sore.

“Dua orang tersangka kami amankan, kami belum bisa berikan keterangan, tunggu hasil penyidikan, nanti kami rilis,”kata Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko, Selasa (16/4/2024).

Namun rupanya begal hanyalah motif bagi kedua pelaku demi mengelabui publik, polisi mengendus dugaan lain dari kasus menghebohkan masyarakat jelang lebaran Idul Fitri lalu. Polisi menemukan adanya jejak pembunuhan berencana atau kasus 480 KUHP dan tersangka 2 orang tersebut. Namun sekali lagi polisi belum mamu memberi keterangan terkait motif di balik pembunuhan sadis tersebut.

Salah satu pelaku bernama Muhammad Firmasyah alias Cimmank usai ditangkap di rumahnya di Poasia mengungkapkan jika dirinya hanya mengambil perhiasan milik Novi yang diambil saat kejadian. “Yang Saya hanya ambil itu perhiasan milik Novi pak, Saat itu Novi dia berikan ke Saya usai pembunuhan dan dia bilang jangko ribut-ribut, kodiam saja. Jadi tidak ada barangnya itu orang tua (korban, Red) pak yang Saya ambil,”katanya pada petugas yang menginterogasi usai ditangkap.

Ia juga mengaku tidak mengetahui barang bukti berupa pisau yang dipakai membunuh korban serta tidak mengetahui hanphone milik korban yang diambil usai menghabisi korbannya. Untuk pengembangan polisi kemudian membawa pelaku Muhammad Firmansyah alias Cimmank ke Kantor Polisi untuk penyidikan lebih lanjut.

Seperti diketahui, kasus bermotif begal ini terjadi Minggu (7/4/2024), ketika korban Mirna bersama menantunya, Novi Damayanti, sedang dalam perjalanan dari Indogrosir menuju Pasar Sentral Kota menggunakan kendaraan R4 Honda Brio warna kuning. Saat melintasi Jalan Madusila, kendaraan tersebut didekati oleh 4 orang pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor Scoopy warna coklat. Pelaku menunjuk ban mobil korban seraya berkata “ban mobilmu kempes,”. Dan saat korban keluar dari mobil, mereka langsung mendekati korban dan langsung menutup kepala korban dengan sarung dan memasuki mobil. Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko melalui Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut.

Lanjut Kapolres, kedua korban kemudian dipukul oleh para pelaku dan dirampas harta benda, termasuk cincin emas, kalung emas, anting emas, jam tangan, dan handphone merk vivo V20 SE warna biru putih. Setelah perampasan selesai, para pelaku melarikan diri. Sedangkan Novi mengaku kebagian tempeleng dari pelaku.

Korban yang selamat, Novi Damayanti, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada warga yang kemudian membawa korban ke IGD RSUD Kota Kendari. Namun sayangnya, korban Mirna tidak tertolong dan meninggal dunia akibat luka 9 tusukan dibagian leher dan badan.

Untuk menutupi seolah pembunuhan bermotif begal, Novi Damayanti berpura-pura menangisi jenasah korban  saat berada di rumah sakit. Kondisi yang menuai kecaman banyak pihak terhadap dalang pembunuha tersebut. “Luar biasa pintarnya acting ini perempuan,”kecam Ria, warga Kendari usai menonton video pelaku yang berakting menangis melalui video yang beredar di media social. YS

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *