Peristiwa

Korban Pembunuhan di Konda Ternyata Seorang Guru

×

Korban Pembunuhan di Konda Ternyata Seorang Guru

Sebarkan artikel ini
Hs, Korban pembunuhan saat berada di ruang IGD RS bahteramas, kendari. Foto: ist

HS, korban pembunuhan oleh suaminya sendiri di Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan ternyata seorang tenaga pengajar atau guru di SMPN 12 Konsel.

Salah seorang guru SMPN 12 Konsel Abdul Salam mengatakan, sehari sebelum meninggal, HS masih bertugas dan piket di sekolah. “Iya kasian, kemarin beliau masih bertugas dan piket di sekolah, makanya Saya sangat kaget,”kata Abdul Salam.

Meninggalnya HS menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan seluruh rekan-rekan korban di SMPN 12 Konsel. Para guru dan siswa juga berdatangan ke rumah duka korban di Kelurahan Punggolaka Kota Kendari.

Sosok korban HS sendiri dmata rekan-rekan guru di SMPN 12 Konsel merupakan guru yang ramah dan baik hati. Sehingga kepergian korban membuat para siswa dan guru merasa sangat kehilangan.

Menolak Bercerai

Diduga karena sakit hati, seorang suami tega menikam istrinya hingga tewas ketika hendak berangkat kerja. Pelakunya berinisil JD (56), sementara korban yang merupakan istrinya sendiri berinisial HS (53).

Peristiwa penikaman ini terjadi di jalan poros Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (18/1/2021) sekira pukul 07.00 WITA.

Kapolsek Konda, AKP Syafruddin menjelaskan, kronologi kejadian ketika korban sedang dibonceng menggunakan sepeda motor oleh kemenakannya untuk diantar ke tempat mengajar di SMPN 12 Konsel.

Ketika melintas di jalan poros Desa Lamomea, motor yang ditumpangi korban ditendang oleh pelaku hingga terjatuh. Saat terjatuh itulah, korban ditikam sebanyak empat kali.

Korban masih sempat di bawa ke RSUD Bahteramas oleh para pengguna jalan termasuk salah seorang anggota TNI yang melintas, namun nyawa HS tidak tertolong.

Menurut AKP Syafruddin, motif suami korban menikam istrinya karena mereka sudah tidak serumah lagi selama tiga bulan. JD sudah berulang kali ingin berkomunikasi tapi istrinya menutup diri.

“Ini motifnya sakit hati kepada istrinya karena sudah tiga bulan pisah rumah. Tidak ada jalan komunikasi, suaminya mau komunikasi tapi semua sudah tertutup,” Ujar AKP Syafruddin ketika dihubungi melalui telpon selulernya.
Saat ini, pelaku sudah diamankan bersama barang bukti berupa sebilah pisau yang digunakan untuk menikam korban.

Meninggalnya HS menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan seluruh rekan-rekan korban di SMPN 12 Konsel. Para guru dan siswa juga berdatangan ke rumah duka korban di Kelurahan Punggolaka Kota Kendari.

Salah seorang guru SMPN 12 Konsel Abdul Salam mengatakan, sehari sebelum meninggal, HS masih bertugas dan piket disekolah.
Sosok HS sendiri dmata rekan-rekan guru di SMPN 12 Konsel merupakan guru yang ramah dan baik hati. Sehingga kepergian korban membuat para siswa dan guru merasa sangat kehilangan. SK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *