HistoriaHumaniora

Kisah dari Kampung Kreatif Limbah Kayu

×

Kisah dari Kampung Kreatif Limbah Kayu

Sebarkan artikel ini

Berawal dari keprihatinan melihat limbah kayu yang hanya dikumpulkan utk dibuang atau dibakar, yang dari segi kualitas seharusnya dapat diolah menjadi sebuah produk yang memiliki nilai ekonomi. Melalui project inovasi  diharapkan akan mampu mendorong peningkatan kapasitas pengrajin dalam mengolah produk limbah kayu serta menjadikan desa Pangan Jaya sebagai pusat pemanfaatan limbah kayu,

Kamelia adalah singkatan dari Kampung Kreatif Limbah Kayu. Lokasinya berada di wilayah adminstrasi Desa Pangan Jaya, Kecamatan Lainea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Beberapa bengkel kreatif kriya tumbuh di sana dan kita bisa melihat langsung hasil produksi kerajinan yang menurut saya bernilai jual, seperti produk cenderamata, plakat hingga permainan anak untuk sekolah PAUD.

Terbentuknya Kampung Kamelia berawal dari keprihatinan Suartin Sianti, penggiat Ekonomi Kreatif Konawe Selatan melihat limbah kayu hanya dikumpulkan untuk dibuang atau dibakar, padahal dari segi kualitas seharusnya dapat diolah menjadi sebuah produk yang memiliki nilai ekonomi.
“Limbah kayu dari pengerjaan mobiler sangat melimpah dan hanya terbuang percuma bahkan hanya dibakar. Ini tentu sangat disayangkan,”ungkap Suartin.

Selain melimpahnya pasokan limbah kayu, potensi lain Ia temukan. “Di desa ini ada puluhan pengrajin kayu, tapi belum ada yang berminat memanfaatkan limbah kayu untuk dibuat kerajinan. Ini membuat Saya gregetan ingin berbuat sesuatu yang berarti bagi warga di sini (Desa Pangan Jaya),”cerita Suartin.

Ia lalu membangun komunikasi dengan pengrajin dan pemerintah desa. Dari sinilah awal mula Suartin melakukan pendampingan pada warga pengrajin Desa Pangan Jaya sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk penghasilan tambahan ekonomi masyarakat dengan membuat produk kriya.

Selama ini Konawe Selatan belum punya produk unggulan kerajinan di Kabupaten Konawe Selatan, sehingga ini peluang kerajinan limbah kayu dinilai sangat menjanjikan.

Melalui project inovasi yang digagasnya itu, Suartin yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Konawe Selatan berharap akan mampu mendorong peningkatan kapasitas pengrajin dalam mengolah produk limbah kayu di Desa Pangan Jaya, serta menjadikan Desa Pangan Jaya sebagai pusat pemanfaatan limbah kayu. Serta menjadi media promosi kerajinan limbah kayu yang dihasilkan dari kampung kamelia. Melalui proses koordinasi yang panjang project inovasi ini disetujui oleh Pak Bupati Konawe Selatan.

Disisi lain Suartin turut membangun komunikasi dengan beberapa pihak, seperti Badan Ekonomi Kreatif Indonesia melalui direktorat fasilitas infrastruktur untuk memberikan fasilitas peralatan guna membantu pengrajin limbah kayu dalam membuat produk kerajinan. “Saya senang karena dapat dukungan dari kementerian pariwisata bagian deputi destinasi melalui kepala bagian umum, kepagawaian hukum dan organisasi, mereka memberikan dukungan dalam regulasi penetapan desa pangan jaya sebagai kampung kreatif limbah kayu,”ungkapnya.

Pemerrintah Konawe Selatan tentu sangat mendukung inisiatif ini. Keseriusan pemda menjaga keberlangsungan kampung kreatif juga dilakukan dengan mewajibkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Disperindag, Koperasi, PMD dan dinas sosial untuk saling bahu membahu melakukan kerjasama terpadu disektor ekonomi kreatif sehingga meningkatkan mutu dan kualitas produk kriya kampung kamelia.

Pemda bahkan membuka keran kerjasama dengan berbagai pihak, seperti BUMN/ BUMD dan mengajak perusahaan membuat komitmen kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman yang tentu saling menguntungkan demi peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di sektor kerajinan.
PT.PNM Persero turut andil besar memberikan pelatihan pengrajin kampung kamelia serta memfasilitasi launching kampung kreatif limbah kayu kamelia dan tahun 2019 PT. PNM persero dan pemerintah kabupaten konawe selatan berencana melakukan MoU terkait pemasaran dan permodalan bagi pengrajin kampung kamelia.

Keberadaan kampung kamelia ini sangat tepat sekaligus solusi bagi pembangunan perekonomian dan solusi bagi pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan di desa. Seperti kata orang bijak, proses tidaklah menghianati hasi;, sebab gagasan brilian akan selalu melahirkan harapan bagi kemakmuran rakyat. Semoga warga Desa Pangan Jaya menikmati hasil kerja keras mereka. (Sk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *