Kendari, suarakendari.com – Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan) Bambang menyebutkan dibulan puasa dan jelang Hari Raya Lebaran, ketersediaan dan harga Dua Belas bahan pangan pokok, di Provinsi Sulawesi Tenggara, terpantau stabil.
Hal itu disampaikan Bambang, saat melakukan pantauan terhadap stok dan stabilisasi harga 12 bahan pangan pokok di pasar tradisional Pasar Basah Mandonga, Jumat (1/4/2023).
Dari hasil pantauannya bersama dengan Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, KKIP, Junaidi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sultra, Ari Sismanto dan Kepala BIN Daerah Sultra, Raden Toto Oktaviani, ketersediaan stok dan harga bahan pangan pokok pada hari ke- 10 Ramadan secara umum normal dan cenderung turun, khususnya cabe rawit, namun pada komoditas beras premium masih mengalami kenaikan tetapi tidak signifikan.
“Beberapa harga bahan pokok seperti daging ayam, minyak goreng, bawang merah, kedelai, telur cukup stabil sesuai dari harga nasional, “kata Bambang, pada media Sabtu (1/4/2023).
Bambang menambahkan, sebagai upaya dalam menjaga stabilisasi ketersediaan dan lonjakan harga bahan pokok di wilayah Sultra, kegiatan pasar murah perlu dilakukan.
Sehingga diharapkan masyarakat dapat mengakses bahan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau, serta menjaga agar inflasi tetap terkendali.
Senada dengan Kabarantan, Kepala Ketapang Sultra Ari Sismanto, mewakili pemerintah Provinsi Sultra menghimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir sehingga membeli secara berlebihan.
“Karena semua bahan pokok masih dalam kategori yang stabil, baik dari segi ketersediaan maupun stabilitas harga terjaga, masyarakat perlu bijak belanja jangan menampung stok pangan berlebihan” ujarnya.
Sebagai informasi, secara nasional data yang dihimpun dari Kementerian Pertanian dapat dipastikan ketersediaan pangan jelang lebaran dalam kondisi aman. Produksi padi pada tahun ini mencapai 13,79 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 0,56 persen. Sedangkan potensi luas panen selama Januari hingga April ini seluas 4,51 juta hektare.
Jumlah ini seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, juga meningkat sebesar 2,13 persen apabila dibanding periode yang sama tahun 2022.
Kemudian selama tahun 2022 produksi beras juga naik 0,15 juta ton atau naik 0,29 persen dibandingkan tahun 2021, yaitu dari 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton, dengan konsumsi sebesar 30,20 juta ton, maka terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton.
Di tempat yang sama Kepala Karantina Kendari, Andi Faisal turut hadir mendampingi menyampaikan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan instansi terkait terus melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan dan harga 12 bahan pokok selama Ramadan hingga jelang hari raya nanti.
“Pemantauan dilakukan di 17 Kabupaten dan Kota di seluruh Sultra setiap minggunya guna menjaga agar stabilisasi harga bahan pangan pokok dan inflasi harga terkendali tetap terkendali, ” pungkas Andi. Ys