Desa Sarandua, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan kini tengah berbenah menuju pembentukan desa wisata. Hal ini diungkapkan Kepala Desa Sarandua Harafik saat berbincang bersama komunitas, tenaga pendamping dan unsure pemerintah desa dan Badan Pengawas Desa.
“Kami tengah mendata sejumlah potensi yang mungkin menjadi pendukung sebagai desa wisata,”kata Harafik.
Diantara potensi yang menjadi andalan desa adalah potensi sungai dan lahan pertanian serta hutan desa. Potensi budaya, kriya dan sejarah masa lampau wilayah ini juga menjadi potensi yang melengkapi khasanah kepariwisataan desa sarandua nantinya.
Keinginan sang kades pun mendapat dukungan dari elemen di desa seperti Badan Pengawas Desa dan kelompok masyarakat di Desa Sarandua. “Kami sangat mendukung ide ini,”kata pengurus BPD Sarandua, semangat.
Bangun Jalan Wisata
Inilah jalan desa yang dirintis di Desa Sarandua. Jalan sejauh 1600 meter memiliki lebar mencapai 8 meter.
“Ini tak terlihat seperti jalan desa, tetapi seperti jalan provinsi,”kata Herman, seorang tenaga pendamping desa.
Tapi jangan salah, ini adalah jalan desa yang dibangun sejak 4 bulan lalu, jalan rintisan ini bersumber dari dana desa dengan biaya kurang lebih satu miliar rupiah.
Jalan ini dibangun untuk kebutuhan pendukung kepariwisataan desa wisata yang saat ini tengah direncanakan pihak pemerintah desa bersama masyarakat sarandua.
“Kami berharap jalan ini bisa memudahkan mobilitas wisatawan yang akan berkunjung ke obyek wisata di kawasan sungai yang berada di belakang desa sarandua,”kata Arafik.
Potensi Sungai
Surflus air, begitulah menggambarkan potensi sungai yang membelah administrasi desa Sarandua, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan. Potensi air yang melimpah ini tak hanya menjadi limpahan kehidupan masyarakat desa, tetapi juga menjadi potensi kepariwisataan desa. Banyak daerah yang dialiri air yang melimpah digarap dengan apik, diantaranya, wisata arung jeram, camping ground, dll. SK
