Bangun Negeri

Bendungan Ameroro Masuki Tahap River Diversion

×

Bendungan Ameroro Masuki Tahap River Diversion

Sebarkan artikel ini

Konawe, suarakendari.com- Pembangunan Bendungan Ameroro, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional di Provinsi Sulawesi Tenggara telah memasuki tahap River Diversion (pengalihan aliran sungai) pada Rabu (22/06).

Bendungan ke -2 (dua) yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Sulawesi Tenggara melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari ini merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) dalam mewujudkan ketahanan pangan dan air di Indonesia.

Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, Agus Safari, ST., MT dalam sambutannya menyampaikan pembangunan bendungan ameroro ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023, sesuai dengan perencanaan Bendungan Ameroro akan memiliki tampungan sebesar 54,15 juta m3 untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara. River diversion atau pengelakkan sungai merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan bendungan. Pengelakkan sungai berupa penutupan aliran sungai dengan tanggul atau cover dam sementara, sehingga terjadinya pengalihan aliran sungai yang semula pada alur sungai ke arah terowongan pengelak sehingga tahapan pekerjaan galian dan timbunan tubuh bendungan dapat terlaksana. Menutup sambutannya Kepala BWS Sulawesi IV Kendari berharap pembangunan Bendungan Ameroro berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti dan dapat diselesaikan tepat waktu.

Ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023 nanti, saat ini progress pembangunan Bendungan Ameroro telah mencapai 52% untuk paket 1 dan 41% untuk paket 2. Bendungan Ameroro dibangun sejak tahun 2019 dan nantinya akan memiliki luas genangan sebesar 241,23 Ha dengan fungsi utama mengairi 3.363 Ha daerah irigasi Kab. Konawe.

#MengelolaAirUntukNegeri
#SigapMembangunNegeri
#DitjenSDA
#BanggaMelayaniBangsa
#KemenPUPR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *