Kendari, suarakendari.com-Setelah banjir setinggi pinggang orang dewasa mulai surut di kelurahan Kampung Salo, warga yang terdampak banjir harus menghadapi pekerjaan berat. Mereka harus membersihkan sisa lumpur dan kotoran yang menggenangi rumah serta mengangkut kembali barang-barang mereka dari pengungsian. Proses ini bukan hanya melelahkan, tetapi juga menyita waktu dan dana mereka. “Banjir sudah mulai surut, banyak barang saya yang terendam dan harus bersih-bersih dulu dari lumpur,”kata Maimuna, warga.
Untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir, pemerintah telah menyediakan bantuan berupa obat obatan yang akan didistribusikan ke tempat pengungsian. Namun, bantuan tersebut tentunya tidak akan cukup jika dibandingkan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi korban banjir untuk memulihkan kondisi rumah dan fasilitas umum yang rusak.
Dalam menghadapi bencana, penting juga bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi kesiapsiagaan bencana. Ini dapat dilakukan dengan cara memberikan informasi, edukasi, dan kampanye kepada warga sekitar agar dapat mengantisipasi bencana dengan mempersiapkan perlengkapan dan rencana darurat sebelum bencana terjadi.
Kampung Salo telah terkena banjir setiap tahun, sehingga perlu dilakukan upaya preventif untuk mengurangi risiko terjadinya bencana, seperti pembangunan tanggul sungai dan drainase yang baik. Semua langkah ini harus dilakukan bersama-sama sebagai komunitas, dengan pemerintah dan lembaga terkait, untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan kita semua.
Saat ini, aksi nyata warga yang berempati akan sangat membantu warga di kelurahan Kampung Salo dalam menghadapi masa pemulihan dari bencana banjir. Dengan bergotong royong dan membantu sesama, diharapkan bisa membangun masyarakat yang lebih kuat dan berdaya tahan tinggi dalam menghadapi bencana alam. Ys
