Suara Kendari
  • Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Main Navigation
No Result
View All Result
Suara Kendari
  • Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Main Navigation
No Result
View All Result
Suara Kendari
No Result
View All Result
Home Hukum & Kriminal

Dinasti Politik Untuk Melanggengkan Kekuasaan

by Yos Hasrul
May 13, 2014
0 0

 

KENDARI, SUARAKENDARI.COM-Terpilihnya sejumlah keluarga pejabat sebagai wakil rakyat di tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, menurut Dr. Eka Suaib, pengamat politik dari Universitas Haluoleo, Kendari, adalah fenomena yang hampir merata di di Indonesia.

Hal itu kata Eka, bisa mengakibatkan ironi politik dinasti. Dinasti politik itu berlaku seiring terbukanya kran demokratisasi dan desentralisasi politik, yang dilaksanakan di Indonesia. daerah.

“ Politik kita didominasi oleh elit-elit tertentu saja dan pada saat bersama rapuhnya kesadaran politik dari mastrakat. Inikan sebetulnya secara tidak langsung ada proses pembajakan oleh elit parpol dalam hal ini tidak memfasilitasi kader yang lama dalam parpol, namun memberikan kesempatan kepada keluarga pejabat untuk menduduki jabatan publik seperti menjadi anggota dewan,” ulasnya, Selasa (13/5/2014).

Menurutnya, ada tiga faktor utama penyebab terjadinya politik dinasti di Indonesia. Yakni masyarakat atau pemilih tidak mengetahui informasi secara utuh bagaimana kandidat atau yang bertarung.

“ Kedua adanya kemampuan finansial yang ada pada mereka, sehingga mampu untuk melakukan praktek mobilisasi uang pada pemilih, karena pemilu 2014 telah terjadi fenomena politik uang yang sangat kental. Bukan dipilih berdasarkan gagasan atau pemikiran mereka, ketiga kemampuan jejaring suami atau bapak mereka, yang menduduki posisi elit politik seperti pejabat gubernur atau bupati, sehingga memudahkan mereka untuk melakukan mobilisasi untuk menjadi pejabat publik,” kata Eka.

Keterpilihan mereka menjadi anggota dewan lanjutnya, bisa berdampak tidak baik kepada mereka selaku legislatif. Bagaimana mereka bisa mengimbangi pemerintah atau eksekutif, sementara mereka berfungsi sebagai lembaga kontrol atau penyambung lidah masyarakat.

“ Mereka baru berpolitik pasti ada budaya sungkan untuk mengkritisi kebijakan yang dikeluarkan oleh gubernur. Jadi sebaiknya sebelum pelantikkan mereka harus mempersiapkan mental untuk melaksanakan fungsinya sebagai wakil rakyat,” terangnya.

Untuk itu, Eka menyarankan agar kedepannya pemerintah dan dewan menggelar pemilu serentak. Sehingga masyarakat bisa memilih orang-orang yang memiliki kemampuan dan dinasti politik tidak tumbuh seperti yang terjadi saat ini.

“ Pemilu serentak harus didorong, namun semuanya tergantung kemauan kuat dari elit-elit politik. Karena dinasti politik yang terjadi sekarang sangat melanggengkan kekuasaan dengan cara mendudukkan keluarga pejabat sebagai pejabat publik,” tutupnya. KIKI

Tags: Pemilu 2014
ShareTweetPin
Previous Post

4 Istri Bupati dan 2 Anak Pejabat Daerah Ditetapkan Jadi Anggota DPRD Sultra

Next Post

Proyek Percetakan Sawah Tidak Rampung, DPRD Muna Berang

Yos Hasrul

Yos Hasrul

Next Post

Proyek Percetakan Sawah Tidak Rampung, DPRD Muna Berang

Seorang warga Kelurahan  Mata, kota Kendari yang penasaran mendatangi lokasi pertikaian warga. foto: Yoshasrul

Pertikaian Warga, Tiga Bom Ikan Meledak di Mata

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

No Result
View All Result

© 2019 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In